Dinilai jadi Filter Logam Berat,Tanpa Eceng Gondok, Danau Tondano Jadi Ancaman

FOX News
27 Sep 2016 02:27
2 menit membaca
Eceng gondok di Danau Tondano . Inzert Dr Urbanus Naharia MSi
TELEGRAF-Danau Tondano berperan vital bagi kelangsungan hidup masyarakat Sulut, utamanya Minahasa. Sayangnya, danau ini kini dibelenggu eceng gondok. Pemerintah pun telah melakukan berbagai cara untuk membasmi tanaman gulma itu.
Hanya saja, ternyata berbahaya bila tak ada lagi eceng gondok di Danau Tondano. Masyarakat menjadi rawan terserang berbagai penyakit.
Menurut Direktur Pasca Sarjana Unima Prof Dr Orbanus Naharia MSi, eceng gondok jangan diangkat habis.
“Karena pernah ada peristiwa di Inkubudo Korea. Ada satu danau ketika muncul eceng gondok, mereka langsung habiskan. Nah di situ daerah industri. Suatu saat masyarakat setempat mulai menderita penyakit seperti kanker yang diakibatkan logam berat,” ungkap Naharia.
Setelah diselidiki penyebab penyakit, rupanya karena sudah tak ada lagi eceng gondok yang berfungsi menyerap logam berat di danau. 
“Air industri logamnya mengalir ke danau. Ternyata eceng gondok terdiri dari jaringan gabus. Nah jaringan itu tempat menyaring logam berat masuk,” ujar ahli lingkungan ini.
Danau di kompleks area industri, katanya, bahaya jika tak ada lagi eceng gondok. Di sana banyak bersemayam logam berat. Seperti kalium dan merkuri yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia. 
“Kalau di Danau Tondano memang belum daerah industri. Tapi siapa tahu beberapa tahun akan datang, di sini akan jadi daerah metropolitan, berdiri industri-industri. Seperti mall-mall, salon, dan lainnya,” ucap Naharia.
Makanya, menurutnya, perlu ada kebijakan zonasi eceng gondok dari pemerintah. Ia memang setuju tanaman tersebut dikurangi karena sudah terlalu banyak.
“Namun tidak dihabiskan, tapi dizonasi. Dimana ada inlet atau air masuk, di situ harus ada tanaman air. Supaya dia menfilter. Karena eceng itu tanaman filter yang hidup. Dia menyerap logam berat dalam jaringan gabus,” terangnya. (Martsindy Rasuh)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *