TELEGRAFNEWS – Sekretaris Komisi D Dekot Manado, Sonny Lela, dalam resesnya yang berlokasi di Kelurahan Ternate Tanjung lingkungan 6 Kecamatan Singkil, Kamis (23/2) 2017, menyatakan kesiapannya akan mengawal penyaluran bantuan bencana 2014 tahap kedua.
Dihadapa ratusan warga masyarakat yang hadir, ketua Fraksi Golkar ini menjelaskan bahwa, penyaluran bantuan bencana yang sempat tertunda merupakan instruksi lembaga dewan, dikarenakan telah menimbulkan berbagai persoalan.
“Jujur saja, kami yang meminta penyaluran bantuan pada tahap pertama di pending. Ini dikarenakan banyak masalah soal data penerima. Setiap hari kami didemo dari pagi sampai malam hari. Setelah masalah sudah ada jalan keluarnya, barulah penyaluran bantuan dilaksanakan,” kata Lela.
Lebih lanjut dijelaskannya, pendataan kembali penerima dana bencana dilakukan karena masih banyak warga korban yang belum menerima bantuan tersebut.
“Awalnya terdata sekian, tapi setelah mendengar ada bantuan 20 juta sampai 40 juta, langsung banyak warga yang mengaku korban bencana. Saya menghimbau kepada warga, untuk menerima bantuan ini harus menggunakan kaca mata iman. Kalau memang tidak terlalu parah, sebaiknya tidak meminta bantuan. Biarlah warga yang lain yang menerimanya, dan kita pasti akan mendapatkan berkat lain,” imbaunya.
Lela pun menegaskan bahwa, dirinya tidak hanya akan mengawal penyaluran bantuan, melainkan penganggaran peralatan yang dibutuhkan pasca bencana.
“Misalkan alkon dan tenda, pasti sangat dibutuhkan. Silakan camat usulkan, nanti saya bersama rekan-rekan di dewan akan menawalnya agar dianggarkan,” seru Lela disambut aplaus warga yang hadir.
Tampak mendampingi Lela dalam resesnya yakni, Camat Singkil, para lurah, kepala-kepala lingkungan dan dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama dan warga masyarakat yang berasal dari sejumlah kelurahan di Singkil. (LeKa)
Pos Terkait
Tidak ada komentar