TELEGRAFNEWS – Sekretaris Komisi D Dekot Manado, Sonny Lela berpendapat bahwa saat ini Pemkot Manado terkesan cuek dengan adanya proses pembebasan lahan dalam program penataan bantaran DAS Tondano yang saat ini sedang dijalankan Balai Sungai.
“Saya mendapat informasi, ternyata Pemkot Manado cuek saja dengan program pembebasan lahan yang sementara ini sedang dilaksanakan pihak Balai Sungai. Seharusnya, sebagai tuan rumah, Pemkot melakukan pendampingan kepada mereka agar program ini segera terealisasi. Masakan, dalam pengukuran lahan tidak ada pendamping dari pihak kelurahan atau dinas terkait,” kata Lela kepada TelegrafNews, Selasa (7/3) 2017.
Ia pun menegaskan, program yang bersumber dari APBN tersebut harusnya mendapatkan perhatian dari Pemkot Manado. Agar anggaran program itu tidak ditarik kembali.
“Katanya program ini hanya sampai bulan Juli mendatang. Kalau sampai waktu yang sudah ditentukan tersebut belum juga selesai, maka uangnya akan ditarik kembali. Kalau seperti itu, nantinya siapa yang rugi. Padahal dengan adanya penataan kawasan bantaran sungai itu akan mempercantik wilayah Kota Manado,” sesalnya.
Ketua Fraksi Golkar ini menghimbau kiranya Wali Kota Manado Vicky Lumentut membentuk tim pendamping agar dapat mempercepat pendataan yang saat ini sedang dikumpulkan pihak Balai Sungai.
“Saya sudah tanya kepada petugas pengukur, katanya mereka membutuhkan data. Dan mereka sudah meminta ke Pemkot tapi dilempar kesana-sini. Saya berharap Wali Kota bisa memperhatikan masalah ini. Solusinya sederhana yakni bentuk tim pendamping dan tunjang kerja mereka dengan data yang dimiliki Pemkot,” imbaunya. (LeKa)
Tidak ada komentar