Selang 2016, Terjadi 131 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Sulut

FOX News
18 Apr 2017 12:37
2 menit membaca
DISKUSI: Pemprov Sulut bersama Kemneterian KKP dan PA membahas persoalan kekerasan anak. (ist)
TELEGRAFNEWS –  Tingkat kekerasan terhadap anak di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sepanjang 2016 terbilang tinggi, angkanya mencapai 131 kasus sesuai data di Dinas Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPP-PA).
“Mengantisipasi hal ini, pemerintah provinsi beserta pihak terkait lainnya melakukan upaya konkrit dan langkah konstruktif. Dalam menyikapi ketimpangan-ketimpangan gender, diskriminasi gender serta kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata Gubernur Sulut  Olly Dondokambey SE melalui Plh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. Roy H. Mewoh, DEA, dalam
kegiatan Diskusi Tematik Staf Ahli Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak RI (KPP dan PA) di Swiss BelHotel Manado, Selasa
(18/4) 2017.

Selanjutnya, Pemprov Sulut, akan membentuk sistem pelayanan satu pintu untuk penanganan anak korban kekerasan. Membentuk Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 28 Tahun 2016 tentang perlindungan anak yang holistik dan integratif, serta mengadakan kampanye stop kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Langkkah-langkah itu, kata Mewoh, sebagai solusi mengurangi bahkan menghentikan tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak . Dan semuanya, sangat tergantung pada dukungan dari pemerintah pusat.


“Datanya 131 kasus sepanjang 2016. Untuk mengurangi jumlah kasus ini, serta memantapkan berbagai upaya lainnya, kami juga berharap pada dukungan dan sinergitas kerja dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,” ujarnya.
 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah Sulut (PP dan PA) Ir. Mieke Pangkong, M.Si. berharap, diskusi dapat bermanfaat positif sehingga kebijakan-kebijakan yang dilakukan dapat berperan maksimal.

“Nantinya ada masukan-masukan dan rekomendasi kepada KPP dan PA terkait kebijakan-kebijakan PP dan PA yang ada selama ini dan masukan untuk yang akan datang,” katanya. (nanang noholo)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *