 |
Kemacetan yang terjadi di Kota Manado. (ist) |
TELEGRAF- Diterapkan sejak Februari 2016 lalu, program One Way Traffic dinilai tak mampu memecahkan persoalan lalu lintas di Kota Manado, Sulut.
Tingkat kemacetan lalu lintas terus terjadi, penumpukan kendaraan kian meningkat dibeberapa sudut, seperti kawasan zero point, TKB, Sario hingga Malalayang, terlihat antrian berbagai jenis kendaraan.
Pemerintah didesak mencari solusi terbaik, mengingat krusialnya kemacetan di Kota Manado dan dinilai menggangu aktivitas masyarakat.
“Harus ada terobosan meneraik dari pemerintah. Ini persoalan wajah perkotaan yang harus dicarikan solusi cepat, sehingga kenyamanan warga bisa terwujud,” kata personil legislator Kota Manado Hengky Kawalo.
Seiring perkembaangan satu kota, masalah kemacetan kata dia, memang menjadi satu hal yang tidak bisa terhindari. Hanya saja, harus ada langkah strategis sehingga tingkat kemacetan kendaraan, bisa dikurangi.
“Memang ttu dampak dari perkembangan daerah. Bukan berarti dibiarkan begitu saja, akses-akses penghubung atau jalur alternatif bisa ditempuh Pemkot menyelesaikan problematika ini, sehingga tiadk terjadi penumpukan kendaraan pada satu titik,” terang ketua Komisi A Dekot ini.
Disi lain, Kawalo menilia, Manado saat ini tengah rami-ramainya dikunjungi wisatawan manca negara, terutama dari negeri Tiongkok. Sebabnya kondisi kemacetan dikhawatirkan bisa memberikan dampak buruk terhadap tingkat kunjungan wisatawan di Manado.
“Kalau pemerintah bertindak cepat dan mencari solusi terbaik. Dampaknya sangat postif untuk pertumbuhan daerah khususnya bagi perkembangan dunia pariwisata,” tutupnya. (ivn)
Tidak ada komentar