Mongol Stres Sayangkan Putra Sulut Kurang Dihargai di Daerah Sendiri

FOX News
10 Okt 2016 00:53
1 menit membaca
Wawancara ekslusif bersama Mongol Stres (heski/telegrafnews)

TELEGRAF- Ronny Manuel atau lebih akrab disapa Mongol Stres, stand up comedy sukses di ibu kota berdarah Sulut menyatakan rasa penyesalannya ketika putra putri asal Sulut tidak dihargai di daerahnya sendiri.

Dicontohkan Mongol, seperti jembatan yang dibangun diatas Kuala Jengki. Ia mempertanyakan, kenapa jembatan tersebut tidak dinamakan salah satu pahlawan nasional putra daerah.

“Coba cek banyak putra putri Sulut yang menjadi pahlawan nasional tapi kenapa jembatan di Manado pakai nama Soekarno dan jembatan Megawati. Kan ada seperti Robert Mongisidi, Piere Tendean, Sam Ratulangi, Walanda Maramis, dan beberapa pahlawan lain itu putra putri daerah. Kenapa tidak pakai nama mereka saja,” tutur Mongol, saat ditemui Telegrafnews.co.

Ditambahkannya, bukti kurang dihargainya pahlawan nasional asli Sulut terdapat juga di Kabupaten Minahasa Utara. Meski menyangkan hal itu, dirinya pun mengaku tidak bisa berbuat apa-apa.

“Tapi mau dibuat apa lagi karena sudah jadi. Tapi sudah double karena ada juga jalan ke Bitung yang namanya juga Soekarno. Kenapa tidak dipakai nama pahlawan nasional asli lokal saja. Saya menyesal di Sulut ini, penghargaaan terhadap putra putri daerah kurang di hargai di daerah sendiri,” ungkapnya. (heski/leka)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *