Terjadi di Manado.! Bagi Orang Tua, Ini Cara Antisipasi Kasus Penculikan Anak

FOX News
18 Mar 2017 15:14
4 menit membaca
Ilustrsi modus penculikan anak. (ist)
TELEGRAFNEWS – Peristiwa penculikan anak menghebohkan beberapa daerah di Indonesia akhir-akhir ini bukan sekedar isu lagi. Di Manado misalnya, kasus seperti sudah beberapa kali terjadi, seperti yang menimpa Alferza Wilondatu (12) warga lingkungan IV, Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting, Kota Manado Sulut, pada Jumat (17/3) 2017 sekira pukul 21.00 WITA, namun berhasil digagalkan.
Setidaknya, peristiwa seperti ini diperlukan tindakan ekstra keras orang tua, keluarga, maupun semua pihak, bila tidak ingin anak-anak menjadi korban atas tindakan oknum-oknum tak bertanggungjawab. Apa lagi rumor berkembang, tindak penculikan anak-anak diduga bermotif bisnis mengambil organ tubuh korban. 
Menyangkut kewaspadaan tersebut, berikut beberapa tips yang dirangkum TelegrafNews dari berbagai sumber, dengan tujuan meningkatkan kewaspadaan orang tuang dalam menjaga anak-anak, terutama di usai balita.
Ini tips yang bisa dijadikan rujukan, dalam melakukan pencegahan terjadinya aksi penculikan:
1. Sikap Waspada:
    Orang tua harus memiliki peran penting, menanamkan sikap ini kepada anak. Misalnya, memberikan anak-anak pemahaman untuk tidak berbicara atau dekat terhadap siapa saja yang belum dikenal. Jika diajak orang tak dikenal, anak harus menolak, tidak menerima pemberian dalam bentuk hadiah atau apapun dari orang lain yang belum diketahui, membiaskan anak untuk tak mengijinkan orang lain masuk ke rumah, kalau orang tua tidak ada. Dan tentunya, mengingatkan anak tidak berjalan sendirian tanpa ditemani kerabat atau orang yang dikenal.
2. Jangan Melepaskan Anak Sendiri di Tempat Ramai :
    Kalau hendak ke luar bersama anak, apa lagi di lokasi-lokasi keramaian, seperti pusat perbelanjaan atau arena bermain. Sebisa mungkin, mengingatkan anak untuk tidak menjauh atau berjalan sendiri. Wajib mengajarkan anak yang dibawa tentang kondisi lokasi yang dikunjungi, misalnya menunjukan tempat informasi atau tempat security, dengan begitu anak bisa memahami dan mendatangi lokasi tersebut bila tersesat.
3. Ajari Anak Ilmu Bela Diri
    Ilmu ini penting, sebab kalau anak memiliki ketrampilan bela diri seperti karate, silat, taekwondo, atau kungfu, mereka bisa melakukan perlawanan dan berusaha melepas dari cengkraman penculik. Karena dengan begitu, anak memiliki karakter respon cepat seperti berteriak, kalau hendak diculik.
4. Koordinasi Bersama Pihak Sekolah 
    Tindak ini penting, sebab adanya koordinasi, keberadaan anak-anak di sekolah bisa terpantau dengan baik. Caranya, pihak sekolah mungkin bisa memberlakukan metode untuk anak-anak agar mereka tidak meninggalkan sekolah sebelum dijemput orang tua atau kerabat. Atau orang tua juga bisa menghubungi pihak sekolah dan sebaliknya, bila hendak menjemput anak, sehingga proses pengawasan maksimal.

5. Tidak Sembarang Memilih Pembantu Rumah Tangga
    Kebutuhan tenaga pengasuh ini banyak diperlukan orang tua. Tentunya, pemilihan pembantu rumah tangga (PRT) harus betul-betul diperhatikan, seperti latar belakang PRT yang hendak dipilih atau dipekerjakan. Namun sebaiknya, orang tua harus memiliki waktu sebisa mungkin menjemput anak saat di sekolah.
6. Jika Ada Orang Tua Berkonflik, Wajib Berikan Pemahaman ke Anak.
   Karena dengan begitu, sikap kehatia-hatian anak bisa lebih tinggi. Bisa saja, tindakan penculikan dilatar belakangi adanya perselisihan orang tua dengan orang lain yang menjadi pemicu terjadinya tindak seperti ini. Jika anak sudah memahami, mereka mungkin bisa menghindar agar tidak terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
7. Jangan Biarkan Anak Memberikan Infomrasi ke Orang Lain.
    Ajari anak, untuk berhati-hati dalam komunikasim, terutama dengan orang yang tidak dikenal atau ornag asing. Karena dengan begitu, mereka tidak sembarang memberikan informasi soal kondisi keluarga, alamat rumah, nomor telfon, sebab informasi seperti ini bisa dimanfaatkan penjahat untuk melakukan hal kejahatan.
8. Tingkatkan Komunikasi Bersama Anak
    Dalam kondisi apa pun, sebisa mungkin orang tua berkomunikasi dengan anak. Dan mendengarkan keluh kesa mereka, atau kejadian-kejadian yang mereka alami. Sebab dengan begitu, kita sebagai orang tua bisa mengetahui perkembangan anak dan mereka merasa tidak sendiri.

Kiranya tips singkat ini, bisa bermanfaat sehingga anak-anak tidak menjadi korban dari perbuatan oknum-oknum tak bertanggungjawab. Mengingat dampak dari peristiwa penculikan sangat fatal, dan anak-anak bisa menderita tekanan fisik, piskoligis hingga nyawa tak terselamatkan. (redaksi/tim)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *