 |
Adanya peretasan massal di akun Yahoo, sejak 2014. (ist) |
|
TELEGRAF- Pihak Yahoo mempublish adanya 500 juta pengguna akun berhasil dicuri peretas sepanjang 2014.
Tindakan peretas yang disponsori beberapa negara ini, membuat pengguna bergegas mengganti password (kata sandi), demi mengamankan akun, bahkan banyak dari pengguna langsung menutup akun mereka.
Dikutip dari kantor berita Reuters, para penggua menunjukan kemarahan setelah mengetahui adanya pencurian data oleh peretas dan disembunyikan pihak Yahoo.
Rachel salah satu pengguna (33), kepada Reuter mengungkapkan, sejak 1999 dia sudah menggunakan akun Yahoo, dan harus ditutupnya. Ada juga yang mengubah privasi dan mengganti kode sandi termasuk pada akun bank atau transaksi lainnya dari layanana Yahoo.
“Saya kira peretas bisa membuat hubungan antara Yahoo dan Gmail,” katanya.
Selain warga, politikus Amerika Serikat di Washtingan, merekda menduga ada sponsor khusus dari negara tertentu yang melakukan peretasan Yahoo.
“Ini sangat serius, dan pelanggarannya sangat besar,” kata Mark Warner, Senator Demokrat, seperti dikutip dari Reuters.
Mencuatnya infomasi ini, Yahoo langsung menginstruksikan pengguna, melakukan perubahan sandi dan keamanan akun.
Kondisi ini dikhatawarikan, mempengaruhi kesepakatan penjualan unit bisnis inti Yahoo kepada Verizon senilai US$4,8 miliar atau setara Rp6,2 triliun
Terindikasi, para pertas mencuri data pengguna akun Yahoo berupa data nomor telpon, alamat email, nomor telepon, tanggal lahir, kartu kredit dan informasi rekening bank. (indah/cnn)
Tidak ada komentar