 |
Tampak pergusuran kampung Bukit Duri |
TELEGRAF – Tujuh hari telah berlalu pergusuran kampung Bukit Duri oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ratapan mereka masih berbinar-binar diingatan, rumah yang dulu mereka tempati berpuluh tahun kini rata dengan tanah.
Untuk mengenang tangisan warga bukit duri, salah komunitas yang menamakan dirinya sebagai Komunitas Ciliwung Merdeka akan mengadakan “Pijar Api Nyanyi Sunyi Bukit Duri”, Kelurahan Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (5/10) 2016.
Dalam acara tersebut akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti Penyalaan Obor, Pentas Music yang diisu oleh Paduan Suara Ciliwung Merdeka. Direncanakan kegiatan ini akan dibuka pada pukul 18.30 hingga pukul 22.00.
Selain itu juga akan ada semacam Teater DKJ yang dibawa oleh Afrisal Malna dkk. Sementara pada acara inti yakni Diskusi dengan tema “Pijar Semangat Bukit Duri Berkibar”.
Saat dikonfirmasi apa saja yang akan diulas dalam kegiatan ini, seorang aktivis Solidaritas Perempuan, Ega Malindo mengatakan bahwa kegiatan ini adalah mengulas luka warga bukit duri yang digusur tanpa kasian oleh pemerintah provinsi.
“Pemerintah provinsi DKI Jakarta begitu sadis sama rakyatnya, mereka tidak pro rakyat. Mereka rela melukai rakyatnya sendiri demi kepentingan terselebung di balik semua itu”, pungkas Ega saat dimintai keterangan, di Jakarta, Rabu (5/10).
Sebelumnya permukiman warga Rt 5 dan Rw 6 di Bukit Duri telah digusur dengan menggunakan alat berat hingga rumah-rumah warga rata dengan tanah pada Rabu, 28 September 2016. (amie)
Tidak ada komentar