 |
Hendra Damopolii dan pusran beeg. (ist) |
TELEGRAF- Sejumlah tokoh pemuda di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mempertanyakan penilaian pemerintah pusat terkait penyaluran Dana Insentif Daerah (DID).
“Indikator yang disodorkan melalui Badan Statistik sudah terpenuhi, namun dananya tidak sesuai dengan yang dijanjikan,” ucap Pusran Beeg tokoh pemuda Boltim dari Kecamatan Kotabunan kepada media ini via seluler.
Hal senada juga diungkapkan tokoh pemuda Boltim Hendra Damopolii, saat bersua dengan awak media di Kantor Bupati Boltim, Kamis (3/11). Menurutnya, Pemerintah Pusat harus lebih efektif dalam melakukan penilaian.
”Fikir saya Boltim sudah memberikan indikator penilaian dengan cukup baik, dibanding daerah lain, buktinya dalam ketepatan pembayaran pajak tidak pernah terlambat, penurunan angka kemiskinan, penetapan APBD, opini pun hatrick, tapi kenapa hasilnya tidak sesuai,” katanya.
Boltim maupun Bolaang Mongondow Selatan dilihat secara umum, memiliki keistimewaan tersendiri dari pengelolaan keuangan, dibandingkan daerah lain, tapi hasilnya tidak seperti apa yang diharapkan.
”Indikator penilaian, salah satunya adalah opini dari BPK. Dua daerah ini sudah sering mendapat WTP, pelaporan pajak pun selalu lebih cepat, tapi kenapa DIDnya hanya mendapat 7,5 Miliar,” herannya. (dany)
Tidak ada komentar