![]() |
Hasan Abdul Latif (arham/telegrafnews) |
TELEGRAF- Predikat yang disandang Kota Bitung sebagai salah satu kota peraih 10 piala Adipura secara berturut turut tidak pernah bisa dipisahkan dari buah tangan pahlawan kebersihan yang punya andil terbesar dari keberhasilan itu yakni Penyapu Jalan.
Salah satunya, pria paruh baya ini meski sudah berusia 52 Tahun yaitu Hasan Abdul Latif. Ia memulai ‘karirnya’ sebagai Penyapu Jalan sejak Tahun 1990.
“Sudah 26 Tahun saya bekerja sebagai Penyapu Jalan. Sejak zaman Wali Kota Sarundajang, dan masih diupah 2000 rupiah perhari,” aku Hasan kepada Telegrafnews.co, Senin (17/10) 2016 pagi.
Hasan yang sehari harinya bertugas membersihkan jalanan dari wilayah Patung Kuda, Kelurahan Manembo Nembo, Kecamatan Matuari hingga Jembatan Girian, memulai aktivitasnya sejak Pukul 5:00-9:00 Wita untuk shif pertama dan kemudian dilanjutkan Pukul 13:00-17:00 Wita.
Walaupun sudah bekerja puluhan tahun, tetapi Hasan hanya menerima upah dari gaji sesuai yang sudah ditetapkan, tanpa ada tambahan atau jaminan lainnya.
“Biarpun saya hanya menerima gaji saja, saya sudah merasa cukup. Karena saya hanya tinggal berdua sama istri yang juga bekerja sebagai Penyapu Jalan,” jelasnya lagi.
Bapak yang saat ini tinggal di Watudambo, Kecamatan Kauditan, Minahasa Utara, yang sebelumnya di Candi Kelurahan Bitung Tengah, Kecamatan Maesa ini tidak berharap apa-apa lagi dari pemerintah terkait kesejahteraannya.
Hasan pun berharap, hingga kapan pun, dirinya masih dipercaya oleh pemerintah Kota Bitung untuk bisa terus bekerja dan mengabdi di Dinas Kebersihan.
“Mendapat tugas bekerja terus saja saya sudah senang, ” jelasnya mengakhiri perbincangan. (arham licin)
Tidak ada komentar