![]() |
Penyapu jalan di Kotan Bitung.(arham/Telegrafnews.co) |
TELEGRAF- Pejuang adipura, ya itulah kalimat yang pas dialamatkan bagi Hasan Abdul Latif (52).
Selama 26 tahun dia bersama rekan sekerja, membersihkan Kota Bitung sebagai Penyapu Jalan di Dinas Kebersihan Kota Bitung.
Menurut pria yang miliki satu anak ini, dirinya sangat bersyukur karena mampu bertahan dengan kerasnya hidup di perantauan bersama istri dan anak-anaknya.
Upah yang diterima Hasan dari jerih lelahnya per hari sebesar Rp27.000 dan sebulan bisa mengumpulkan uang untuk keperluan hidupnya sebesar Rp2,4 juta.
Dia pun mengaku, upah yang diterima memang tidak mencukupi. Dengan biaya hidup yang cukup tinggi, upah tersebut tidak dapat memenuhi semua kebutuhan istri dan anak-anaknya.
“Apapun itu tetap saya syukuri, karena Tuhan sudah memberikan saya kesehatan untuk bekerja. Saya juga harus membagi uang yang saya terima dengan baik sehingga kami keluarga tidak berhutang kepada siapapun,” ungkapnya mengakhiri kerja shif pertamanya, Senin (17/10)2016 Pukul 9:15 Wita.
Pria dari Batudaa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo ini berharap, dirinya tetap dipercayakan menjadi petugas Penyapu Jalan mengemban tugas mulia membersihkan Kota Bitung, untuk mempertahankan penghargaan Adipura.
Di akhir pembicaraan dengan Telegrafnews.co, Hasan mengatakan, dirinya tidak pernah menuntut apapun, kecuali kepercayaan pimpinan agar saya tetap bisa bekerja untuk menyambung hidup.(arham licin)
Tidak ada komentar