 |
Aktivitas produksi air kemasan Aqua di PT Tirta Investama. (ist) |
|
TELEGRAF- Komitmen perusahan air kemasan isi ulang yakni Aqua yang dikelola PT Tirta Investama/Danone kepada masyarakat Minahasa Utara, dipertanyakan.
Salah satunya, soal perekturan tenaga masyarakat lokal yang bekerja di perusahaan air kemasan terbesar di dunia ini.
Berdasarkan informasi, dalam penerapan pola perekrutan tenaga kerja PT Tirta Investama/Danone, mengabaikan hak-hak warga Airmadidi. Warga disini hanya diberikan porsi 30 persen sementara sisanya 70 persen tenaga kerja direkrut perusahaan ini dari luar Minut.
“Sepengetahuan kami, komitmen perekrutan tenaga kerja (Naker) lokal oleh PT Tirta Investama (Aqua) sebesar 70 persen untuk warga lokal, sisanya itu dari luar. Komitmen ini harus dipertegas lagi, jangan sampai sudah melenceng,” kata Ketua LSM GMBI Distrik Minut Howard Hendrik Marius.
Meski begitu, Marius berharap, persoalan ini bisa diricek kembali. Naker asal Minut juga diminta kerja secara profesional dan mengedepankan tanggungjawab atas pekerjaan yang diberikan.
“Bukan hanya Naker. PT Tirta Investama diminta lebih transparan soal pengelolaan limbah dan memperlihatkan ke puboik laporan UPL/UKL,” kritiknya.
Binsar Simanjutak mantan GM PT Tirta Investama/Danone, (Aqua) tak menampik adanya kontrak terkait pembagian tenaga kerja lokal di perusahaan.
“Kalau komitmen pembagian persentase tenaga kerja itu bukan 70 berbanding 30. Namun persentasenya 60 dan 70 persen untuk naker lokal. Tapi coba ditanya lagi ke pimpinan yang baru di perusahaan Airmadidi sebab saya baru pindah ke Surabaya,” ungkapnya saat diwawancarai wartawan.
Kepala BPLH Tieneke Rarung membenarkan bahwa PT Tirta Investama memang mengantongi status proper hijau terkait pengelolaan limbah.
“Mereka memang sering melaporkan pengelolaan limbah setiap 6 bulan,” jelasnya. (Josua Makarunsala)
Tidak ada komentar