Jakarta (21/10) – Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Akbar Djohan, meraih penghargaan bergengsi Leadership Excellence Award 2025 dari Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) dan Danantara Indonesia Business Forum.
Penghargaan
ini diserahkan pada malam penganugerahan Leadership Excellence Award 2025 HIPMI – Danantara, yang
berlangsung di Grand Ballroom
Kempinski, Jakarta, pada Senin
(20/10). Ajang ini merupakan bentuk apresiasi kepada para pemimpin dan
badan usaha yang memiliki peran strategis dalam memperkuat daya saing industri
serta berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Kontribusi Nyata untuk
Indonesia
Akbar Djohan menerima penghargaan pada
kategori “Excellence in Steel Industry
& Industrial Competitiveness Award 2025”, sebuah bentuk pengakuan
atas dedikasi, kepemimpinan visioner, dan
kontribusi signifikan dalam mendorong Krakatau Steel bertransformasi menjadi
perusahaan baja terintegrasi yang modern, efisien, dan berdaya saing global.
Penghargaan
ini turut menyoroti keberhasilan Akbar
Djohan sebagai Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dalam menciptakan multiplier effect pertumbuhan ekonomi
yang inklusif melalui penerapan hilirisasi
industri, pengembangan pasar secara strategis yang mendorong penciptaan
lapangan kerja, hingga penguatan ketahanan industri nasional.
“Pencapaian ini bukanlah semata-mata karena hasil
kerja saya, tetapi juga karena penghargaan ini merupakan wujud nyata dari
dedikasi, kerja keras, dan kontribusi luar biasa dari seluruh stakeholders dalam mewujudkan visi,
misi, dan transformasi bisnis perusahaan,” ujar Akbar Djohan yang juga menjabat
sebagai Chairman IISIA (Indonesia Iron & Steel Industry
Association) dan Chairman ALFI/ILFA (Asosiasi Logistik & Forwarder
Indonesia).
Ke depan, Akbar menegaskan terus melakukan
akselerasi transformasi dalam rangka memperkuat posisi perusahaan sebagai
industri strategis nasional yang berperan dalam menjaga kedaulatan industri
dalam negeri melalui percepatan hilirisasi dan optimalisasi produksi.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Sekretaris
Jenderal BPP HIPMI Dr. Anggawira, Ketua Satgas Pangan BPP HIPMI M. Hadi
Nainggolan, Ketua Satgas Energi BPP HIPMI Jay Aryaputra Singgih dan turut
disaksikan oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan
Pekerja Seni, Raffi Ahmad.
Leadership Excellence Award 2025″ persembahan
HIPMI – Danantara Indonesia Business Forum merupakan ajang penghargaan bagi
para pemimpin di berbagai sektor yang telah berkontribusi dalam transformasi
ekonomi Indonesia. Ajang bergensi ini merupakan wujud nyata komitmen bersama
dalam mendorong pemberdayaan ekonomi, memperluas pemerataan kesempatan, serta
membangun masa depan bangsa yang tangguh.
Industri
Baja Fondasi Stabilitas Ekonomi
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk memberikan dukungannya pada arah baru
transformasi ekonomi Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen
Perseroan dalam mendukung terwujudnya visi pemerintah meraih Indonesia Emas
2045, khususnya pada peran industri baja dalam memperkuat daya saing ekonomi
nasional.
Dukungan dan komitmen ini tercermin dari partisipasi Krakatau Steel pada
HIPMI-Danantara Business Forum 2025 yang digelar di Jakarta, Senin
(20/10/2025).
Mengusung tema “Berdikari bersama Danantara: Transformasi Ekonomi Menuju
Indonesia Emas 2045”, Krakatau Steel memandang forum ini sebagai langkah
strategis dalam mempertemukan para pemimpin lintas sektor untuk membahas arah
baru transformasi ekonomi Indonesia.
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Akbar
Djohan mengatakan, upaya mewujudkan cita-cita nasional tersebut harus diiringi
dengan penguatan industri baja sebagai mother
of industries yang menopang keberlanjutan industri di semua lini. Menurutnya,
Utilisasi produksi yang optimal akan membuat industri baja lebih efisien dan
kompetitif. Dengan demikian kebutuhan domestik dapat
dipenuhi, sehingga mengurangi defisit perdagangan dan menguatkan industri
secara keseluruhan. Lebih lanjut upaya ini
dapat mendorong peluang investasi di industri baja yang berdampak
positif pada peningkatan daya saing, penyerapan tenaga kerja, dan pertumbuhan
ekonomi nasional yang inklusif.
Hilirisasi dan Sinergi
untuk Kedaulatan Pangan dan Teritorial
Dalam sesi diskusi panel HIPMI-Danantara
Business Forum 2025, Akbar Djohan turut menekankan
pentingnya sinergi dan inovasi antara Industri dan Pengusaha Muda dalam rangka mendorong hilirisasi mewujudkan kemandirian industri baja nasional. Kolaborasi
dari hulu (produksi baja mentah) hingga hilir (produk jadi seperti pipa baja)
bertujuan untuk memperkuat rantai pasok di dalam negeri dan meningkatkan nilai
tambah ekonomi.
Dalam upaya mendukung ketahanan
pangan, Krakatau Steel berkontribusi sebagai akselerator program Makan Bergizi
Gratis (MBG) dan sudah melakukan inovasi dengan masuk ke sektor hilir, yaitu mengembangkan
dapur modular dengan keseluruhan TKDN mencapai 80%, yang terdiri mulai dari struktur
bangunan modular, baja ringan, kitchen set, hingga food tray yang saat ini sedang dalam proses pendaftaran SNI dan
sertifikat halal. SPPG modular menggunakan sistem knockdown sehingga prosesnya hanya membutuhkan waktu kurang lebih 40
hari, dan saat ini kita sudah memproduksi 200 sampai 400 SPPG modular. Inovasi
ini menarik minat banyak para pimpinan daerah untuk hadir di Cilegon untuk melihat
contoh bangunan SPPG modular.
Kemudian
penjajakan lintas sektor antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan
Krakatau Steel pun telah dilakukan. Sebelumnya, Wakil Menteri KKP Didit
Herdiawan sudah hadir berkunjung ke Krakatau Steel memberikan mandat suplai pelat
baja untuk kebutuhan pembuatan 20.000 kapal untuk nelayan. Pertemuan ini
langsung mendapatkan tindak lanjut berupa laporan Kementerian KKP kepada
Danantara, sehingga realisasi penguatan ketahanan pangan Indonesia sudah di
depan mata.
Tidak berhenti pada pembuatan kapal nelayan,
dalam upaya penguatan ketahanan teritorial, Krakatau Steel dan Group serta
industri dalam negeri lainnya optimis dapat memenuhi kebutuhan pembangunan Giant Sea Wall hingga alutsista yang
tentunya membutuhkan bahan baku baja dari Krakatau Steel.
Artikel ini juga tayanh di vritimes