Bisnis Dalam “Suara”: Strategi Voice Search Marketing yang Harus Kamu Coba

FOX News
22 Apr 2025 10:13
Bisnis 0 2
4 menit membaca

Bayangkan skenario ini:

Kamu sedang mengemudi, dan perut mulai lapar.

Daripada repot-repot mengetik sambil menepi, kamu cukup bilang, “Hey Google, cari nasi goreng enak terdekat.”

Dalam hitungan detik, hasil pencarian akan muncul.

Praktis, bukan?

Kebiasaan ini bukan lagi menjadi sebuah hal baru.

Menurut laporan Google, 27% pengguna internet global sudah memakai fitur voice search setiap hari dari perangkat mobile mereka, dan tren ini terus mengalami kenaikan.

Pencarian lewat suara ini bukan sekadar gaya hidup modern, tapi telah membentuk ulang cara orang mencari informasi—lebih cepat, lebih santai, lebih manusiawi.

Di sinilah peluang besar muncul untuk bisnis yang siap beradaptasi!

Apa Itu Voice Search Marketing?

Beda dengan SEO tradisional yang mengandalkan kata kunci pendek dan teknikal, voice search marketing fokus pada bahasa percakapan.

Contohnya, kalau di pencarian biasa orang mengetik: “jaket pria Bandung murah”, di voice search, kalimatnya akan berubah jadi:

“Di mana beli jaket pria yang murah di Bandung?”

Artinya, cara kita menulis konten juga harus ikut berubah—bukan hanya menembak kata kunci, tapi menjawab pertanyaan dengan cara yang natural dan mudah dipahami oleh sistem asisten suara seperti Google Assistant, Siri, dan Alexa.

Strategi ini bukan sekedar tentang menulis ulang konten, tapi tentang menulis ulang cara berpikir kita dalam menyusun metode komunikasi bisnis.

(Dan buat kamu yang merasa kesulitan mengubah gaya menulis ke arah voice-friendly? Di Sribu.com, ada banyak freelance copywriter berpengalaman yang bisa bantu optimalkan seluruh kontenmu ke dalam gaya bahasa percakapan yang lebih pas!)

Kenapa Optimasi Bisnis/Produk Untuk Voice Search?

Voice search bukan gimmick saja.

Teknologi ini lahir dari kebutuhan manusia yang saat ini harus bisa multitasking.

Kita nggak lagi cuma duduk manis depan laptop saat butuh informasi.

Saat nyetir, masak, atau bahkan jalan santai—orang bisa bicara ke ponsel untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Di sinilah pentingnya voice search marketing:

– Lebih praktis bagi pengguna mobile

– Lebih akurat berkat perkembangan AI pada asisten virtual

– Lebih efektif untuk pencarian lokal (seperti “tempat makan enak dekat sini”)

Perbedaan Voice Search dan SEO Tradisional

Strategi voice search ini bukanlah pengganti SEO, tapi perluasan dari praktik SEO yang sudah ada.

Beberapa prinsip yang harus diterapkan antara lain:

– Gunakan gaya bahasa percakapan.

Hindari kalimat yang terlalu teknis atau kaku. Tulis seperti kamu sedang berbicara langsung dengan pelanggan.

– Optimalkan konten berbasis pertanyaan.

Buatlah halaman yang menjawab “apa”, “siapa”, “di mana”, “kenapa”, dan “bagaimana”. Gunakan struktur tanya jawab.

– Fokus pada jawaban singkat dan jelas.

Asisten suara cenderung akan membacakan satu jawaban utama. Jadi, buat jawaban yang padat, tidak bertele-tele, dan langsung ke inti informasi.

– Perkuat local presence.

Pastikan profil Google Bisnis kamu sudah terupdate, lengkap dengan jam buka, alamat, ulasan pelanggan, dan foto-foto aktual.

Contoh di Dunia Nyata

Misalnya kamu memiliki kedai kopi di kawasan Cihampelas, Bandung.

Jika sebelumnya deskripsi profil bisnis di sosial media hanya berisi:

“Kedai kopi dengan pilihan kopi Arabika terbaik dan tempat nyaman untuk nongkrong.”

Untuk optimasi voice search, kamu bisa ubah menjadi:

“Lagi cari kedai kopi cozy dekat Cihampelas? Kami buka dari jam 7 pagi sampai 10 malam, hanya lima menit dari Ciwalk.”

Dengan kalimat semacam ini, kamu tidak hanya akan menargetkan kata kunci lokasi, tapi juga memperjelas nilai dan informasi yang sering dicari lewat pencarian suara.

Bagi pelaku UMKM atau bisnis lokal yang tidak memiliki sumber daya internal untuk mengelola strategi ini, kamu bisa memanfaatkan jasa digital marketing di Sribu.com

Ada banyak freelancer profesional yang siap membantu  mengoptimalkan konten bisnis ke dalam format voice-friendly.

Langkah Awal Optimasi Voice Search Marketing

Untuk mulai optimasi konten bisnis berbasis suara, kamu bisa ikuti langkah awal berikut:

1. Audit konten lama. Apakah kalimatnya sudah terasa natural seperti perbincangan saat dibaca?

2. Tambahkan halaman FAQ (pertanyaan umum). Ini bagus buat langsung menjawab pertanyaan pengguna.

3. Pastikan website-mu mobile-friendly dan bisa cepat diakses, karena voice search paling sering dipakai di HP.

4. Optimalkan profil Google Bisnis. Tambahkan foto, jam operasional, dan update info penting secara rutin.

Penutup

Pencarian suara adalah masa depan, yang sudah mulai berjalan saat ini.

Saat orang mulai lebih sering “ngomong” ke ponsel mereka daripada ngetik, bisnismu harus siap menjawab.

Kamu nggak harus ngotot untuk muncul di semua tempat, tapi harus bisa muncul dengan cara yang tepat: terdengar, relevan, dan kredibel.

Artikel ini juga tayanh di vritimes