Upzzz… Ada Mafia Rempah-Rempah di Sulut

FOX News
3 Feb 2017 05:39
2 menit membaca
Aktifitas jual beli di Pasar Girian Kota Bitung. (arham/telegrafnews)
TELEGRAFNEWS – Kekurangan stok rempah-rempah di Sulut tidak hanya menyebabkan pedagang kesulitan mendapatkan pasokan, melainkan membuat masyarakat ikut menjerit dengan naiknya harga beli.
Sejumlah dugaan pun mulai terkuak, terkait kurangnya ketersediaan bumbu dapur seperti cabe rawit (rica) dan bawang-bawangan di pasar-pasar tradisional, seperti yang terjadi di Kota Bitung.
Lebih jauh TelegrafNews mencoba menelusuri persoalan ini. Dan akhirnya, wartawan pun mulai mendapati adanya dugaan keterlibatan mafia rempah-rempah di Kota Bitung.
Berdasarkan pengakuan sejumlah distributor rempah-rempah di Kota Bitung yang biasanya memasok ke sejumlah daerah di Sulut mengakui bahwa pasokan dikurangi dikarenakan sebagian komoditi dikirim ke beberapa provinsi seperti di Kota Sorong, Provinsi Papua.
Mereka pun beralasan bahwa, membagi pasokan rempah-rempah dan kemudian dibawah ke Papua, disebabkan perbadaan harga yang sangat signifikan antara nilai jual di Sulut dan Papua.
“Saudara saya di Sorong, Papua Barat menelpon agar saya mengirim cabai rawit untuk dijual lagi disana. Karena harganya mencapai ratusan ribu rupiah,” beber sumber, Jumat (3/2) 2017.
Sayangnya, hal ini belum diketahui oleh pemerintah daerah. Seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Kota Bitung, Benny Lontoh bahwa pihaknya belum mengetahui adanya skandal pembagian pasokan rempah-rempah tersebut.
“Saya belum bisa tanggapi dugaan itu. Kami akan turunkan tim untuk menyelidiki kebenaran adanya mafia yang dimaksud,” singkatnya. (arham licin)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *