 |
Pengamat Politik dan Pendidikan Sulut. (ist) |
TELEGRAFNEWS – Keberadaan Universitas Negeri Manado (Unima), membawa efek positif peningkatan ekonomi dan pembangunan daerah. Khusus di Minahasa, Unima memberikan kontribusi luar biasa.
Penelusuran TelegrafNews, pendapatan per kapita “disumbangkan” mahasiswa berkisar 30 ribuan maupun pegawai dan dosen, mencapai angka fantastis, sekitar Rp500 miliar, per tahun. Indikasinya,
perhitungan jumlah mahasiswa 30.000 x ongkos angkot Rp8.000 (PP) berarti ada Rp240.000.000 setiap hari, jika dibulatkan dalam setahun Rp2.400.000.000.
Untuk konsumsi setiap hari mahasiswa,r ata-rata menghabiskan Rp15.000 x tiga kali makan berjumlah Rp45.000, jika dikali 30 ribu sebanyak Rp1.350.000.000 setiap hari dihabiskan. Perhitungan setahun, dana makan-minum mencapai Rp13.500.000.000.
Belum lagi biaya pulsa, fotocopy, ATK dan lainnya berkisar Rp40.000 setiap mahasiswa per hari, jika jumlah mahasiswa 30.000 x Rp40.000 totalnya Rp1.200.000.000 per hari, setiap tahun capai Rp12.000.000.000.
Biaya kos-kosan, jika dirata-ratakan sekitar Rp500.000 per mahasiswa setiap bulan, misalkan saja sampel hanya 20.000 mahasiswa dikali Rp500.000, jumlahnya Rp10.000.000.000 dalam sebulan. Jika dijumlahkan dalam setahun Rp10.000.000.000 x 10 bulan kuliah aktif akan mencapai angka Rp100.000.000.000.
Jika ditotalkan keseluruhan dalam setahun dari Rp2.400.000.000 + 13.500.000.000 + Rp12.000.000.000 + Rp100.000.000.000, mahasiswa Unima menyumbangkan dana ke masyarakat maupun pemerintah daerah sebanyak Rp379.000.000.000. Kalau dikalkulasikan dalam kurun waktu 10 tahun, mencapai angka Rp3.790.000.000.000.
Pengamat Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Sulut Vecky Masinambow diwawancarai TelegrafNews mengungkapkan, institusi pendidikan tinggi berkembang seperti Unima mempengaruhi pendapatan masyarakat di sekitar.
“Seiring berkembangnya Unima, otomatis akan meningkatkan ekonomi masyarakat secara langsung melalui multiplier effect,” ujarnya.
Lanjut Masinambow, meningkatnya penghasilan pengusaha rumah kos, restoran/kantin/rumah makan di sekitarnya, pedagang serba aneka makanan, transportasi masyarakat di sekitarnya, dan masih banyak lagi. Dari sisi politik, Unima sangat berpengaruh dalam memberikan sumbangsih melalui suara, baik pemilihan bupati (Pilbup), pemilihan gubernur (Pilgub) serta pemilihan presiden (Pilpres).
Senada diungkapkan pengamat Politik Sulut DR Goinpeace Tumbel SSos MAP MSi. Dia menjelaskan, Unima sangat strategis membantu daerah baik sektor ekonomi maupun politik.
“Sangat signifikan kontribusi Unima untuk Minahasa, khususnya jelang Pilkada. Makanya, pemerintah daerah khususnya Pemkab Minahasa harus lebih jeli melihat keuntungan ini, karena Unima sangat strategis dan penyumbang terbesar dalam bidang ekonomi maupun politik,” sebutnya.
Selain berkontribusi dalam sektor pengembangan ekonomi maupun politik, seputaran kampus Unima saja banyak perkembangan.
“Jumlah total mahasiswa 30 ribu, sudah berkontribusi besar untuk pendapatan masyarakat di seputaran Tondano, salah satunya kos-kosan. Belum lagi kontribusi sektor jasa dan pembangunan ekonomi lainnya. Lihat saja pertumbuhan kos dan UKM yang ada di Tataaran, sangat signifikan peningkatannya,” urainya.
Lebih lanjut dikatakannya, selama ini, apakah Pemkab Minahasa sudah memperhatikan Unima? Ini bisa dikaji lagi, karena memang Unima punya kontribusi besar untuk Minahasa.
“Sekali lagi saya tegaskan, yang harus menjadi perhatian khusus dari pemerintah adalah infrastruktur. Lihat saja, infrastruktur jalan yang masuk ke kampus Unima sangat memprihatinkan. Saya usulkan supaya Pemprov Sulut maupun Pemkab Minahasa lebih banyak bersinergi dengan pihak Unima, karena di sana (Unima) banyak memberikan kontribusi ke daerah, banyak pakar di Unima yang bisa membantu dan menopang program pemerintah di segala sektor,” terangnya. (martsindy rasuh)
Tidak ada komentar