 |
Pembantu Rektor IV UNIMA Ronny Tuna. (ist) |
TELEGRAFNEWS – Instruksi Presiden RI Joko Widodo, memberantas pungutan liar (Pungli) dari pusat hingga daerah, didukung penuh Rektor Universitas Negeri Manado (Unima) Julyeta P. A. Runtuwene.
Sebagaimana yang dikehendaki Menristekdikti Mohamad Nasir dan Irjen Jamal Wiwoho, Rektor perempuan pertama Unima ini, bertekad mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik, berkualitas, transparan dan bersih.
Buktinya, di Sulut, Unima jadi satu-satunya perguruan tinggi atau yang pertama membentuk dan mendeklarasikan tim sapu bersih (Saber) Pungli. Sementara dari puluhan universitas lainnya di Sulut, belum ada yang nyaring terdengar telah ada yang membentuk tim demikian.
“Ini membuktikan bahwa ibu rektor (Runtuwene), sangat-sangat serius memberantas Pungli di Unima. Memang telah menjadi visi-misi beliau sejak terpilih dan dilantik, untuk membawa transformasi bagi Unima. Apalagi, pemberantasan Pungli ini adalah instruksi langsung dari Presiden RI Joko Widodo,” ujar Pembantu Rektor IV Unima Ronny Tuna, kepada TelegrafNews.
Menurut Ronny, gerak cepat membentuk dan mengoperasikan tim Saber Pungli, menunjukkan keseriusan Runtuwene menyukseskan visi-misi Menristekdikti Mohamad Nasir untuk menjadikan universitas sebagai pusat barometer nilai-nilai moral masyarakat.
“Tujuannya aagar Unima menjadi salah satu acuan Presiden Jokowi, bahwa Kemenristekdikti berkomitmen bersih dari pungutan liar. Oleh karena itu, seluruh civitas akademika Unima, wajib mendukung gerakan pemberantasan Pungli ini,” tambah Kabag Humas Unima Jonly Tendean.
Misi Runtuwene, membersihkan Unima dari pungli, sebab di Kampus Biru disinyalir sedari dulu memang sudah terjadi. Pungli dianggap lumrah dan bukan dosa oleh para pelakunya bahkan oleh mahasiswa sendiri yang kerap menjadi korban.
Kendati demikian, tim Saber Unima, pelan tapi pasti mulai menindaki oknum-oknum dosen ataupun pegawai birokrasi, yang terindikasi melakukan pungli. Buktinya, sudah ada tiga dosen yang kini sementara dibidik tim Saber Pungli.
“Unima konsen dengan pemberantasan Pungli. Ibu rektor komitmen memberantas Pungli di Unima. Buktinya, sudah ada tiga oknum pelaku yang sementara diproses. Ketiganya dosen. Sekarang sementara proses,” tegas Ketua SPI sekaligus Ketua Tim Saber Pungli Unima Maxi Mintjelungan.
Dirinya menegaskan, timnya tidak pandang bulu dalam menindak Pungli. Siapapun pelakunya akan dibasmi.
Diakuinya, banyak laporan masuk soal Pungli. Namun timnya tidak sembarang langsung menindak tanpa bukti. Apalagi, timnya bisa terancam pencemaran nama baik.
“Laporan memang banyak, tapi ada standar operasional prosedur (SOP) yang harus diikuti. Jangan sampai diserang balik karena pencemaran nama baik. Yang pasti, dibanding sebelumnya, saat ini Unima di bawah kepemimpinan ibu rektor, sudah ada perubahan lebih baik. Termasuk dalam hal memberantas Pungli,” tandasnya. (martsindy rasuh)
Tidak ada komentar