|
istimewa. |
TELEGRAF- Teror yang melanda Mesir bebarapa waktu belakangan ini, menyebabkan industri negara piramida ini merosot jaug. Menggenjotnya, Mesir menyiapkan strategi khusus menggoda kahadiran wisatan manca negara ke negeri Firaun ini.
Mega proyek wisata berbadnriol Rp519.7 miliar atau setara 35 juta euro yakni Giza Necropolis dihiasi Sphinx dan piramida, dalam waktu dekatnya pembangunan proyek wisata ini rampung dan digunakan pada September 2016.
Selain itu, proyek yang digagas sejak 2009 lalu, dibangun sebuah gerbang pelindung sehigga turis yang datang ke negeri gurun pasir ini, merasa aman. Di sini juga, menjadi lokasi berkumpulnya turis saat menikmati wisata di negeri ini.
Berbagai fasiliast membuat kenyamanan turis disediakan lokasi wisata terbesar dan termegah di Mesir ini.
Ashraf Mohie Eddin selaku Direktur Arkeoligi Mesir melalui wawancara bersama media lokab berbahas arab, mengungkapkan misi penting dibangunnya mega proyek ini untuk menunjang dunia pariwisata Mesir.
“Pemulihan industri wisata ini menjadi tekad, sehingga dilakukan perbaikan perbaikan besar-besaran. sejumlah benda bersejarah dilakukan perbaikan sekaligus melindungi aset-aset antik. Ada beberapa hambatan ditemui seperti dana, namun sudah teratasi,” bebernya seperti dilansir dari Lonely Planet.
Memudahkan pengunjung mengenal lokasi wisata ini, pihak pengelola ikut melabeli sejumlah simbol dengan bahasa Arab dan Ingris. Tujuanya, sebagai pengingat kepada pengunjung agar tidak menaiki piramida.
Itu dilakukan, agar tidak terjadi peristiwa pendakian hingga di puncak Piramida yang dilakukan remaja Jerman pada Januari lalu, dan mengakibatkan rapuhnya batu-batu Piramida serta rawan kecelakaan. (ind/cnn)
Tidak ada komentar