TELEGRAFNEWS – Bertempat di kantor Dekot Manado, ratusan pemilik dan sopir angkot mengelar aksi damai untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait adanya kebijakan pemerintah soal lalu lintas satu arah yang diterapkan di jalan Samrat dan Piere Tendean (Boulevard).
Ditegaskan koordinator aksi, Algazali bahwa, saat ini sopir sangat sulit mendapatkan penumpang dengan adanya kebijakan one way traffic tersebut.
“Beberapa trayek sudah melalui jalan Boulevard dan Sambrat. Karena itu, kami sebagai pengemudi sulit mendapatkan penumpang. Kami sebagai pemilik maupun sopir angkot sangat menderita,” kata Algazali.
Ia pun menuturkan, persoalan dengan diterapkannya One Way Traffic itu juga menyebabkan masyarakat mengalami kesulitan mengakses angkot untuk berpergian di sejumlah tempat.
“Misalnya dari kawasan megamas ke mantos. Penumpang yang berada di boulevard harus menyeberang ke jalan sambrat dulu, baru bisa mendapatkan angkot. Setelah kami survey, warga mengaku kesulitan,” tambahnya.
Akan hal itu, ia berharap pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan satu arah tersebut.
“Kebijakan itu belum didukung oleh infrastruktur. Untuk itu kami meminta pemerintah mengembalikan lagi seperti itu,” imbaunya.
Aksi damai ini diterima langsung para personil Komisi C bidang pembangunan, Kepala Dinas Perhubungan Mohammad Sofyan dan perwakilan Polresta Manado dalam hal ini Kasat Lantas Kompol Roy Tambajong. (LeKa)
Tidak ada komentar