![]() |
|
Roy Asona politisi muda Gorontalo saat wawancara khusus dengan telegraf soal Pilkada dan NKRI di Gorontalo. (telegeraf) |
Di Provinsi Gorontalo misalnya, ada empat bakal cagub dan cawagub yang mendaftarkan diri sebagai kontestan. Salah satunya Rusli-Idris, mengusung jargon Nyata Karya Rusli Idris (NKRI). Pasangan ini, boleh dibilang satu-satunya petahana yang maju bersama kembali setelah lima tahun memimpin Provinsi Gorontalo.
Apa sebenarnya Pilkada dan NKRI, pingin tahu? berikut nukilan soal Pilkada dan NKRI di mata politisi muda Hulandhalo, Roy Asona.
Dalam kutipan wawancara khusus kru telegrafnews.co bersama sosok familier ini, Asona membedah secara komprehensif soal NKRI bagi rakyat Gorontalo.
Kru: Apa harapan anda soal Pilkada di Indonesia?
Roy Asona: Pilkada di Indonesia bagi saya, masih terus berbenah dan terus mencari format yang baku dan berkeadilan. Harapan kedepan tentunya kualitas Pilkada akan semakin baik. Sehingga problem-problem Pilkada semakin kecil. Muaranya adalah proses serta hasil Pilkada yang baik untuk rakyat.
Kru: Gorontalo pada 2017 juga menggelar Pilkada, bagaimana pandangan anda?
Roy Asona: Seperti Indonesia umumnya, proses Pilkada di Gorontalo juga diperlukan pembenahan, sehingga makna demokrasi kerakyatan bisa berjalan sesuai koridornya. Tanpa saling menghadang, mendzolimi, dan ujungnya berakhir pada hilangnya esensi dasar Pilkada itu sendiri.
Kru: Kabarnya di Gorontalo ada empat balon cagub/cawagub bertarung, siapa kira-kira yang layak memimpin Gorontalo ke depan?
Roy Asona: Dalam iklim demokrasi, Semua calon memiliki peluang dan kesempatan yang sama. Namun kan, harus ada pengamatan objektif terhadap para bakal calon ini, untuk dipertanggungjawabkan dihadapan rakyat.
Kru: Siapa kira-kira yang diunggulkan masyarakat Gorontalo?
Roy Asona: Merujuk substansi dasar, program dan karakter kepemimpinan yang objektif, peluang paling besar pada Pilkada itu ada pada pasangan Rusli-Idris atau oleh warga Gorontalo digaungkan dengan sebutan NKRI.
Kru: Alasan pasangan NKRI diunggulkan dan menang Pilkada?
Roy Asona: Secara filosofi NKRI memiliki keunggulan tersendiri. Bagi saya NKRI adalah Tanah Rakyat Gorontalo. Sementara Rusli-Idris adalah mata air dari tanah rakyat Hulondhalo itu sendiri..
Kru: Dibanding pasangan lainnya, Apa yang membuat NKRI itu istimewa dimata rakyat Gorontalo?
Roy Asona: Karena NKRI adalah PEMIMPIN bukan PENGUASA, dan masyarakat Gorontalo membutuhkan itu, NKRI telah menjawab kebutuhan rakyat Gorontalo selama menjabat lima tahun kepemimpinan. Rusli-Idris itu sosok pemimpin paripurna bagi rakyat Gorontalo.
Kru: Apakah ada alasan yang lain?
Roy Asona: Terutama, karena mereka telah bekerja dengan sungguh-sungguh. Pak Rusli terbukti berprestasi. Dan tak ada alasan rakyat tidak memilih NKRI. Kecuali mereka yang punya keinginan berbeda terhadap masa depan Gorontalo.
Kru: Soal keinginan berbeda, detailnya seperti apa?
Roy Asona: Misalnya, ada motif ketidaksukaan terhadap pribadi atau sosok RH, termasuk dendam elit, dan khususnya bagi mereka-mereka yang haus kekuasaan. Nah orang-orang seperti ini yang bagi saya punya motif berbeda. Tapi apapun itu, rakyat Gorontalo sudah cerdas dalam memilih.
Kru: Memilih NKRI tentunya ada alasan, yang menonjol kerja nyata pasangan ini?
Roy Asona: Perlu diketahui, selama lima tahun memimpin NKRI jilid I sudah menghasilkan 4 program utama dan sukses dijalankan. Kerja nyata keduanya, begitu dirasakan warga dan ke depan bertambah 2 program unggulan lagi. Diantaranya sektor pariwisata.
Kru: Mampukah NKRI dikalahkan calon lain?
Roy Asona: NKRI terbukti berprestasi, bukan hanya data diatas kertas tapi juga fakta lapangan.
Kalau calon lain masih berkutat pada perebutan kekuasaan dan sibuk mencari-cari kesalahan Rusli- Habibie. Maka langkah Rusli-Habibie sudah jauh meninggalkan itu, keduanya sudah pada level bekerja dan mengevaluasi program lanjutan untuk rakyat. Jadi kalau ada calon lain yang bicara tentang rakyat maka itu artinya mereka mengajak masyarakat untuk melanjutkan kepemimpinan Rusli Habibie. Hehehe..
Dalam wawancara khusus tersebut, politisi alumni Manado ini berharap, rakyat tak lagi terprovokasi ulah segelintir oknum yang tiba-tiba muncul tanpa memberikan kerja nyata.
“Harapan saya, ya Pilkada berjalan lancar dan rakyat tetap selektif. Sebab keberlangsungan pembangunan Gorontalo ke depan harus menjadi substansi penting. Jika lahir pemimpin baru, belum tentu tonggak pembangunan yang selama ini dijalankan NKRI jilid satu dan sudah dinikmati rakyat bisa diteruskan,” tutup Asona mengakhiri hasil wawancara di salah satu kawasan kuliner di Kota Manado, Sulut, pekan lalu. (tim)
Tidak ada komentar