Perikanan Hampir Kolaps, Bitung Butuh Treatment Khusus

FOX News
12 Apr 2017 05:42
2 menit membaca
Kunker Menko Kemaritiman. (arham/telegarfnews)
TELEGRAFNEWS – Kota Bitung dijuluki kota cakalang karena terletak diujung paling utara pulau Sulawesi ini memiliki kapasitas terpasang 53 unit pengolahan ikan (UPI) yakni 1.414 ton perhari dari 7 unit pengalengan ikan, 5 unit ikan kayu/katsubushi, 12 unit fresh tuna/saku dan 29 unit pembekuan/cold storage.
Beberapa tahun silam, tepatnya sebelum regulasi pemerintah pusat dikeluarkan, berimbas pada hampir seluruh sektor yang ada di kota ini. 
Pada 2013 misalnya, utilitas capai 57.3 %, utilitas 2014 = 50.6 % atau 716 ton per hari dan di support tenaga kerja sebanyak 12.848 orang.
” Pada 2015 utilitas tinggal 17.7 % atau 250 ton perhari dan tenaga kerja 5.027 orang. Puncaknya pada 2016 tersisa 6.4% atau 90 ton perhari dan tenaga kerja tersisa 2.000 orang,” jelas Basmi Said Ketua UPI Kota Bitung beberapa waktu lalu.
Bahkan ditambahkan Basmi, hingga Maret tahun ini, utilitas hanya sekitar 60-an ton perhari atau 4% dari kapasitas terpasang.
“70% bahan baku ikan di Bitung dibeli dari Muara Baru Jakarta dan inilah yang disampaikan pak Wali kota bahwa perikanan kita hampir kolaps,” jelasnya.
Oleh sebab itu, saat kedatangan Menko Kemaritiman pekan lalu, pihaknya sudah menyampaikan bersama Wali Kota, bahwa Bitung butuh treatment khusus dalam rangka menyelesaikan persoalan yang sudah berdampak terhadap kehidupan sosial.
“Kami sudah sampaikan kepada Pak Menko Kemaritiman agar dapat menyampaikan dan membahas hal ini dengan Presiden, karena kami butuh perlakuan khusus dalam rangka menyelesaikan persoalan ini,” pungkasnya. (arham licin)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *