TELEGRAFNEWS – Perusahaan Listrik Negara (PLN) saat ini mengarahkan seluruh pelanggannya menggunakan program layanan listrik pintar atau prabayar.
Namun program itu dikeluhkan pelanggan terkait tidak jelasnya jumlah KWH yang diperoleh setiap pembelian pulsa token listrik tersebut.
Seperti dikeluhkan Aziz Amad, warga Manembo Nembo Atas, Kecamatan Matuari, kota Bitung Azis Amad bahwa sebelumnya ia membeli pulsa listri dengan harga 20 ribu rupiah dan memperoleh 30Kwh.
Namun anehnya, saat ia membeli dengan harga yang sama pada Jumat (10/3) 2017 hari ini, jumlah Kwh yang diperolehnya berbeda dengan sebelumnya.
“Sudah tiga kali saya beli pulsa listrik dengan harga yang sama yakni 20 ribu rupiah. Pertama dapat 30 Kwh, kemudian turun menjadi 27 Kwh, dan hari ini malah tinggal 17 Kwh,” tutur Azis kepada TelegrafNews.
Akan hal itu, Azis meminta pihak PLN untuk memberikan penjelasan terkait menurunnya jumlah perolehan Kwh tersebut.
“PLN wajib berikan klarifikasi apa penyebab nilai token yang dibeli bisa berbeda saat dikonversi menjadi tenaga listrik,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini dipublis, pihak PLN Cabang Kota Bitung belum berhasil dikonfirmasi terkait keluhan warga ini. (arham licin)
Tidak ada komentar