 |
Ekskavator sedang mengangkat eceng gondok. (martsindy/telegrafnews) |
TELEGRAFNEWS – Keseriusan pemerintah Kabupaten Minahasa dalam membasmi pertumbuhan gulma atau biasa dikenal eceng gondok, tampak terlihat.
Pasalnya, sebanyak tiga alat berat (ekskavator) mulai dioperasikan di Desa Touliang Oki, Rabu (29/3) 2017.
Bersamaan dengan alat berat tersebut, ikut dioperasikan pula alat tenapung di tiga titik diantaranya, Touliang Oki, pintu air Toulour dan Paleloan hingga Tounsaru.
“Pemkab telah menyebarkan tiga alat ekskavator tongkang untuk mengangkat eceng gondok,” ungkap Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Denny Mangala kepada TelegrafNews.
Dikatakan Mangala, untuk sementara alat terapung ini beroperasi di titik-titik yang paling banyak tumbuhan eceng gondok, juga di daerah paling banyak masyarakat nelayan melakukan aktivitas.
“Misalnya untuk memelihara ikan/tambak atau jaring dan tempat mencari ikan di pesisir danau. Untuk sementara alat ini beroperasi di titik yang paling banyak masyarakat nelayan beraktivitas seperti di lokasi tambak/jaring dan tempat mencari ikan serta di pintu air Toulour. Karena tempat tersebut paling banyak masyarakat mencari nafkah,” ungkapnya.
Untuk membasmi tumbuhan eceng gondok, menurut Mangala, bukan hanya peran dari pemerintah setempat, tetapi masyarakat juga turut ambil bagian dalam membasmi tumbuhan parasit tersebut.
“Ini juga menjadi tanggung jawab pemerintah bersama masyarakat Minahasa untuk membasmi tumbuhan tersebut. Jangan masyarakat cuma melihat saja, karena ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” tambahnya.
Sementara itu, sejumlah masyarakat menyambut baik program pemerintah dalam hal ini Pemkab Minahasa yang sudah melakukan program untuk mengangkat tanaman gulma tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemkab Minahasa khususnya Pak Bupati JWS dan IvanSa yang sudah menepati janjinya untuk membersihkan dan mengangkat eceng gondok yang sudah menjamur di tempat kami untuk melakukan aktivitas mencari ikan,” ujar Erwin Lolaen salah seorang nelayan. (martsindy rasuh)
Tidak ada komentar