Musim Pancaroba, IvanSa: Dinas Kesehatan Wajib Proaktif

FOX News
4 Apr 2017 08:18
2 menit membaca
Ivan Sarundajang. (ist)
TELEGRAFNEWS – Berada dalam musim pancaroba, terkadang hujan dan panas. Bisa membawa penyakit jika tidak diantisipasi. Pasalnya, cuaca tak menentu ini berimplikasi negatif terhadap kesehatan bagi siapapun. 
Dalam dunia medis, musim pancaroba dikenal dengan musim panen penyakit, karena Itu wajib diantisipasi.
Apalagi, sebelumnya sebagian wilayah Minahasa terkena banjir. Dalam dunia medis, banjir dan pasca banjir merupakan objek potensial penyebaran virus dan penyakit.
Menurut laporan sejumlah masyarakat, pasca banjir belum ada langkah antisipatif Dinas Kesehatan Minahasa, terutama bagi wilayah-wilayah yang terkena banjir.
“Memang ada stand pengobatan/pemeriksaan gratis di lokasi banjir, akan tetapi hanya sampai disitu, tidak dilakukan antisipasi lainnya. Kalau boleh, kami usulkan adanya pemeriksaan potensi penyakit yang bisa menyebar di lokasi-lokasi pasca banjir,” ungkap Felix warga di Kecamatan Remboken.
Menanggapi hal tersebut, ketika dikonfirmasi, Wakil Bupati Minahasa Ivan Sarundajang mengatakan, Dinas Kesehatan wajib peka dan proaktif terhadap kondisi musim pancaroba serta pasca banjir.
“Kiranya Kadis Kesehatan melakukan upaya preventif. Koordinasikan dengan seluruh jajaran Dinas Kesehatan  untuk mencegah potensi-potensi mewabahnya serangan penyakit yang dipicu kondisi pancaroba, terutama setelah beberapa wilayah terkena banjir beberapa waktu lalu,” ungkap IvanSa kepada TelegrafNews.
Lanjutnya, salah satu upaya diantaranya, dengan melakukan penyuluhan demi meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, bagaimana mencegah penyakit serta mengajak masyarakat untuk membiasakan diri melakukan pola hidup bersih dan sehat.
“Masyarakat harus memperhatikan kesehatan, biasakan pola hidup bersih dan sehat. Perhatikan kebersihan lingkungan rumah masing-masing, pastikan di sekitaran rumah tidak ada genangan-genangan air,” himbaunya.
Menurutnya lagi, tidak ada salahnya mengaktifkan kembali 3 M yakni menguras, menutup, mengubur titik-titik genangan air.
“Bersihkan tempat-tempat tersembunyi seperti di bawah kursi, dispenser, dan tempat tersembunyi lainnya yang berpotensi berkembang biak nyamuk,” pungkasnya. (martsindy rasuh)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *