![]() |
PERGANTIAN: Proses PAW Anthonius Supit dalam sidang paripurna di Dekot Bitung. (arham/telegrafnews) |
TELEGRAFNEWS – ‘Sebagai manusia biasa, menghadapi persoalan saat ini terkait upaya
orang- orang ingin mengganti saya, saya marah dan kecewa. Hukum sebagai
panglima tertinggi dari segala aturan dipermainkan. Namun, demi
kebersamaan kita semua saya ikhlas‘. Demikian penggalan curhatan
Anthonius Supit, dalam surat yang dibacakan Plt Sekwan pada rapat
paripurna istimewa, pergantian dirinya di Dekot Bitung, Selasa (11/4)
2017.
Anthonius Supit, juga mengutip sejumlah kalimat,
seperti ungkapan bahwa tidak ada kawan yang abadi didalam dunia politik,
yang ada hanyalah kepentingan. ‘Saya teringat apa yang
dikatakan Mohammad Hatta, bahwa penggantian antar waktu bertentangan
dengan demokrasi, apalagi demokrasi pancasila. Pimpinan partai tidak
berhak membatalkan anggotanya sebagai hasil dari proses Pemilu. Tapi
pada kenyataannya pihak partai merasa lebih berkuasa daripada
pemilihnya. Bahkan hal ini hanya bisa dijumpai dinegara-negara yang
berpaham komunis dan fasis serta otoriter. Jika demikian, lebih baik
pemilu ditiadakan saja,’ begiu untaian kata-kata Supit.
“Dengan
hati yang bulat saya dengan ini menyatakan mengundurkan diri sebagai
anggota Dekot Bitung dan mengucapkan apresiasi, sedalam dalamnya kepada
seluruh rekan-rekan didewan,” pungkas Ko’Hen sapaan akrab mantan
politisi PAN ini. (arham licin)
Tidak ada komentar