 |
PENYAMPAIAN: Gubernur Maluku Said Assagaf dalam penyampaian di Musrembang. (arham/telegrafnews) |
TELEGRAFNEWS – Masalah perikanan menjadi pembahasan khusus Musrenbang bersama antara Pemprov Maluku dan Maluku
Utara, yang berlangsung Jum’at (7/4) 2017 di atas kapal Pelni KM Dorolonda, saat berlabuh di Pelabuhan Bitung.
Salah satu poin penting yang disampaikan kepada Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, adalah tentang aktivitas penghancuran kapal-kapal ileggal fising milik asing yang diamankan di perairan Indonesia.
Gubernur Maluku, Said Assagaf, dalam penyampaiannya mengecam tindakan pemerintah Indonesia lewat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) menghanguskan kapal-kapal illegal fishing. Alasannya, Assagaf menilai tindakan tersebut sangat tidak bermanfaat dan merugikan. Sebab kata dia, kapal-kapal tersebut bisa dimanfaatkan ke hal lain, ketimbang harus ditenggelamkan atau dihancurkan.
“Pengeboman dan penghancuran kapal-kapal tersebut tidak beramnfaat. Saya meminta agar kapal kapal itu tidak perlu diledakkan
atau ditenggelamkan, karena masih bisa digunakan. Sebaiknya dilakukan proses perahlian kepemilikan, agar bisa dimanfaatkan oleh sejumlah Fakultas Kelautan dan Perikanan yang ada diperguruan
tinggi se-Indonesia, untuk digunakan, “jelasnya.
Selain itu, Said juga mengakui tidak akan lagi hadir jika ada undangan peledakan kapal yang dilakukan diwilayahnya.
“Peledakan pekan lalu di Ambon saya hadir, tapi tidak lagi memberikan sambutan. Kiranya solusi ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah Indonesia,” harapnya. (arham licin)
Tidak ada komentar