 |
Djarot dan Risma (foto:ist) |
TELEGRAF- Masa pendafataran calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur dalam pilkada DKI Jakarta 2017 sisa dua minggu lagi, mendesak sejumlah parpol untuk segera menampilkan sosok yang mereka usung.
Duet Gerindra-PKS sudah menentukan calonnya, kini sisa PDIP masih berada pada tataran wacana. Namun berhembus kabar bahwa duet Risma–Djarot oleh partai besutan Megawati Soekarno Putri itu setelah keduanya muncul di sekolah partai PDIP gelombang kedua di Depok.
Menanggapi hal tersebut, Djarot merasa duet tersebut lebih tepat kalau Djarot-Risma. Menurut Djarot dia lebih faham situasi Jakarta daripada Risma, oleh karena itu posisi Djarot lebih tepat dicalonkan sebagai Gubernur dan Risma sebagai Wakil Gubernur.
“(Soal DKI) ini masih dinamis. Saya sebagai kader partai lebih mengetahui DKI dibandingkan dengan Bu Risma. Kalau dibalik bagaimana? Djarot-Risma atau Ahok-Djarot? Ya kan begitu aja sebetulnya pilihannya. Artinya PDI Perjuangan itu punya kesempatan untuk maju sendiri, kita mengusung. Hanya PDIP doang kan yang bisa mengusung. Nah, tenang aja,” tegas Djarot, dalam wawancaranya seusai pembukaan gedung baru Universitas Brawijaya, Sabtu (10/9) malam tadi.
Djarot juga mengatakan bahwa pasti PDIP memiliki strategi khusus untuk menjadi partai pemenang di DKI Jakarta ini. Jadi, menurutnya kemungkinan PDIP akan menjadi last player dan mengumumkan di last minute.
“Deklarasi ancer-ancernya sebelum tanggal 23 September. Ya paling dekat lah. Sabar aja lah. Nanti tunggu momentumnya,” terang Wakil Gubernur DKI Jakarta. (amie wata)
Tidak ada komentar