![]() |
Korban Rofra saat mendapatkan perawatan di RSUP Kandouw Malalayang (gary/telegrafnews) |
TELEGRAF- Alasan demi keselamatan, akhirnya Rifra Tombey (19) warga Kelurahan Pondang, Lingkungan III, Kecamatan Amurang Timur, harus dilarikan pihak keluarga ke RSUP Prof Kandouw, Selasa (25/10)2016, siang.
Diketahui, Rifra merupakan satu dari empat pemuda, yang dianiaya sejumlàh oknum anggota Buser Polres Minsel, pada Minggu (23/10)2016, di depan Kantor Samsat Polres Minsel, yang berada di Kelurahan Pondang.
Meski dalam kondisi kesakitan, dengan wajah lebam kebiruan, bibir serta kepala bagian kiri terlihat bengkak, korban berusaha menjawab pertanyaan Telegrafnews.co, terkait kronologi kejadian.
“Kami pemuda Kelurahan Pondang, diminta oleh Lurah untuk turut serta menjaga Kamtibmas, kebetulan kami belum tidur,” korban mengawali ceritanya.
Dilanjutkannya, Minggu (23/10) 2016, sekira pukul 01.00 wita, korban bersama empat rekannya berkunjung ke rumah rekan mereka.
“Saat berada di depan kqntor Samsat Polres Minsel, tiga rekan saya, masing-masing Firi Mangindaan (cucu mantan Gubernur EE Mangindaan), Josua Lapod, Cliff Rumagit, yang berada di depan, tanpa sebab yang pasti, sudah dihadang dan dipukuli oleh beberapa anggota Buser,” jelas korban.
Menurut korban, melihat situasi tersebut, ia bersama Junior Lapod yang mengemudikan motor, langsung berbalik arah, guna menghindar.
“Namun kami dikejar dengan mobil dan saya pun dikeroyok oleh dua oknum Buser, sedangkan teman saya yang mengemudikan motor berhasil lolos,” beber korban.
Lanjut korban, setelah dipukuli, mereka pun digiring ke kantor Polres Minsel.
“Karena meski sudah berada di Polres, saya sendiri masih dipukuli secara membabi buta oleh dua anggota Buset. Bahkan rekan saya Fiddy Mangindaan karena akibat pukulan yang diterimanya akhirnya harus di pompa untuk mendapatkan nafas buatan,” cecar korban.
Menurut korban, beruntung rekannya yang sempat lolos (Junior Lapod) ternyata pergi melaporkan kejadian yang kami alami, kepada anggota polisi yang lain, dan anggota tersebut yang akhirnya melerai aksi brutal yang dilakukan sejumlah oknum Buser, yang diduga sudah dipengaruhi Miras tersebut.
“Masih terbayang dengan jelas, wajah kedua oknum anggota Buser yang menganiaya saya sefang oknum anggota yang lain, tidak dikenalnya,” aku korban.
Akhirnya, menurut korban, atas kejadian yang dialaminya bersama rekan-rekannya, ia pun dibawah ke RS Kalooran, Amurang.
Namun hanya ditangani sebentar, kemudian disuruh pulang dengan alasan bisa rawat jalan. Tapi dikarenakan sering merasa pusing, dan kondisi tubuh masih kesakitan, akhirnya korban dibawa keluarganya, ke RSUP Kandou Manado, guna memperoleh perawatan medis yang lebih intens. (gary kaligis)
Tidak ada komentar