 |
Antusias warga minahasa menanti presiden. (Martsindy/TelegrafNews) |
TELEGRAF — Perayaan Natal Nasional 2016 di Kabupaten Minahasa, Sulut dihadiri Presiden RI Joko Widodo.
Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow, merasa gembira karena daerah yang dia pimpin jadi tuan rumah perhelatan akbar. Sebab, ini adalah momentum penting membangun daerah.
“Paling tidak ada kebanggaan, karena Minahasa jauh dari Ibu Kota Negara Indonesia dan presiden mau hadir. Bukan hanya saya sebagai bupati yang bangga, rakyat juga ikut senang,” ucap JWS.
Sajow menambahkan, kedatangan Presiden Jokowi ke Minahasa, membangkitkan semangat masyarakat bekerja lebih keras membangun daerah dan menjaga kerukunan warga sejak puluhan tahun silam.
Sekira 13.000 sampai 16.000 warga Sulut dipastikan hadir. Mereka dipusatkan di gedung Wale Ne Tou, baik di dalam maupun luar, panitia mendirikan tenda dan kursi dengan daya tampung 7.000 sampai 10.000 orang, termasuk umat muslim di Kampung Islam Jawa, Tondano, ikut menghadiri.
“Prosesi keseluruhan acara dibagi dalam tiga sesi,” ungkap Denny Mangala, Asisten I Bidang Pemerintahan Kabupaten Minahasa.
Menurut Mangala, sesi pertama diisi puji-pujian dibawakan 550 orang penyanyi paduan suara. Selanjutnya, pertunjukan musik bambu atau kolintang dan masamper. Serta penampilan artis nasional antaranya Ruth Sahanaya dan Joy Tobing.
“Masing-masing sesi berdurasi setengah sampai satu jam itu, dipimpin Pdt DR Hein Arina. Setelah ibadah Natal, sambil menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo, acara diisi pertunjukan kesenian dan lagu nyanyian,” urai Mangala.
Tak hanya Jokowi, perayaan Natal Nasional 2016 dihadiri oleh beberapa menteri Kabinet Kerja, Kapolri Tito Karnavian, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow beserta jajarannya.
Kapolres Minahasa AKBP Syamsubair, optimis jalannya perayaan Natal Nasional tanpa gangguan. Jaminan keamanan yang dimaksudkan itu terlihat dari jumlah personel yang diturunkan untuk pengamanan.
“Polisi ada 781 personel disebarkan, terdiri dari 361 anggota Polres Minahasa, 420 personel dari Polda Sulut. Dibantu TNI berjumlah sekitar 400 anggota, kami juga dibantu aparat dari Pemda, Kodim 1302/Minahasa dan masyarakat,” ucapnya.
Polisi berada pada pengamanan di ring tiga, di ring satu dan dua berada dibawah kendali Komandan Kodim1302/Minahasa. Termasuk penggunaan kendaraan lapis baja, tim jihandak dan tim penyelamatan atau escape.
“Kita pastikan semua langkah pengamanan berjalan lancara,” tutupnya. (martsindy)
Tidak ada komentar