Dikenal Baik di Mata Masyarakat, Begini Perjalan Hidup Zeth Walo

FOX News
23 Jan 2017 16:41
2 menit membaca

TELEGRAFNEWS – Tokoh Nusa Utara, Zeth Walo yang meninggal pada Minggu (22/1) 2017 sekira pukul 15:00 Wita di RSUP Kandouw Malalayang mempunyai banyak cerita baik di mata masyarakat khususnya di Kelurahan Karame, Kecamatan Singkil.

Yushak Walo, putra dari politisi senior Partai Golkar ini mengungkapkan, saat jenazah akan dibawa ke rumah, ratusan masyarakat menyambutnya dengan berdiri di tepi jalan.

“Hampir tidak masuk ke rumah, karena banyak sekali orang yang datang melihat jenazah yang akan dibawah. Dan semuanya berdiri. Saya juga sangat berterima kasih karena banyak warga yang datang membantu. Semuanya karena kebaikan papa,” tutur Yusak kepada TelegrafNews.

“Dia menjadi orang nomor satu pertama yang memimpin Kelurahan Karame, yang waktu itu masih satu dengan Wonasa dan saat itu dia langsung membuat Mushola Durul Karame,” ungkapnya lagi.

Yusak pun kemudian menceritakan perjalanan hidup dari pria kelahiran Siau, 19 November 1940 yang pertama datang ke Kota Manado pada Tahun 1957.

“Papa merantau ke Manado pada 1957 saat itu masih umur 17 tahun. Dan dia langsung tinggal di Kelurahan Karame. Saat itu masih 7 rumah yang ada. Kemudian dia diangkat sebagai kepala jaga IX di Karame,” kata Yushak.

“Berjalannya waktu, dia diangkat sebagai Lurah Karame pada tahun 80-an. Setelah itu, jadi sekcam singkil. Pada tahun 1995 sampai 2005 dia jabat anggota dewan Manado dua periode,” tutupnya. (nanang noholo)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *