 |
Pertemuan terkait tarif spead boat difasilitasi wakil wali kota Tidore. (ist) |
TELEGRAFNEWS – Aksi mogok kerja yang dilakukan sejumlah guru di Desa Marekofo, Pulau Mare, akhirnya diselesaikan pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara (Malut).
Mogok kerja yang berdampak pada proses belajar mengajar, disebabkan adanya kenaikan tarif transportasi spead boat Tidore – Mare, menemukan titik terang usai pertemuan bersama antara guru, motoris (pembawa spead boat), pemerintah Desa Marekofo yang difasilitasi Pemkot Tidore, Pertemuan digagas di aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispora), Selasa (14/2) 2017 siang.
Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad yang menghadiri pertemuan itu, mengimbau para guru di Desa Mare Kofo untuk kembali aktif mengajar, setelah tercapainya kesepakatan bersama, harus bisa memprioritaskan tugas dan pelayanan, sehingga siswa yang belajar di SDN Marekofo bisa mendapatkan ilmu dengan baik.
“Dampak dari aksi ini adalah anak-anak siswa, para guru harus lebih jelih menyikapi
setiap persoalan, jalan terbaik adalah membicarakan bersama, bukan dengan aksi mogok mengajar. Kasihan, jika siswa harus dikorbankan,” harapnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Zainuddin Umasangadji
menyampaikan, para guru, pemerintah Desa Mare Kofo
dan motoris, sudah ada kesepakatan soal tarif spead boat. Tarif transportasi speed boat dari pelabuhan
Tomalou ke Mare Kofo dari awalnya Rp.350.000,- dinaikan menjadi Rp.
400.000,- per bulan per guru.
“Kiranya
kesepakatan ini bisa berjalan baik, dan persoalan yang sempat terjadi
tidak terulang lagi sehingga tidak merugikan banyak pihak,” kata
Umasangadji.
Sebelumnya, aksi mogok belajar dilakukan, dikarenakan para guru tak menerima sikap motoris yang dinilai menaikan tarif spead boad rute Tidore – Mare secara sepihak, (redaksi/humas tidore)
Tidak ada komentar