Dampak Moratorium, Minahasa Minim Guru SMA/SMK

FOX News
12 Apr 2017 11:06
2 menit membaca
Asiano Gammy Kawatu. (ist)
TELEGRAFNEWS – Hingga saat ini, Kabupaten Minahasa terbilang kurang guru SMA/SMK. Hal tersebut diakui para kepala sekolah.
Menurut penuturan Kepsek SMA Negeri 1 Tondano Anthon Rosang, sejak diberlakukan moratorium oleh pemerintah pusat sejak tahun 2014, sejumlah sekolah SMA/SMK di Minahasa mengalami kekurangan guru pengajar. 
Belum lagi, kata Rosang, banyak guru yang memasuki masa pensiun.
“Dengan diberlakukannya moratorium membuat sejumlah sekolah khususnya SMA/SMK di Minahasa mengalami kekurangan tenaga pendidik,” ungkap Rosang yang turut diakui Kepala SMK 3 Tondano Ares Senduk kepada TelegrafNews.
Ditambahkannya, selama ini untuk mengantisipasi kekurangan guru di SMA/SMK dibantu oleh tenaga honorer.
“Kita memang kekurangan guru di sejumlah SMA/SMK, namun dengan adanya guru honor, kami merasa terbantu,” sebutnya.
Diharapkannya, Pemprov Sulut dan Dinas Pendidikan bisa membuka kembali perekrutan guru honorer untuk mengisi kekurangan guru.
Setelah dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulut, Asiano Gammy Kawatu menjelaskan, pihaknya terus berupaya membuka penerimaan guru honorer, sekaligus mencari solusi.
“Jadi sekolah-sekolah harus bersabar untuk penambahan guru, karena harus mengikuti keputusan pemerintah pusat. Apalagi hingga saat ini belum ada pengangkatan PNS lebih khususnya guru, namun untuk Honda K2 dan tenaga harian lepas tetap masih ada penjaringan, mengacu pada undang-undang ASN walaupun itu belum ditetapkan,” pungkasnya. (martsindy rasuh)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *