Buka Kotak Aduan,GTI Pastikan Rolling Pejabat Minut Sesuai Koridor

TELEGRAF- Rumor jual beli jabatan saat rolling yang berkembang dibeberapa kabupaten/kota di Sulut, nampaknya tak berlaku di Minahasa Utara. 

Proses pergeseran pejabat disemua tingkatan yakni esellon II, III dan IV murni dilakukan Bupati Vonnie Anneke Panambunan dan Wabup Ir Joppi Lengkong (VAP-JO), sesuai kajian dan berdasarkan kinerja masing-masing pejabat yang ditempatkan.

Penilaian itu disampaikan Ketua Garda Tipikor Indonesia (GTI) Minut Leonardo D Wuaten. Menurut Wuatan, sejak wacana adanya rolling pejabat mengemuka, GTI sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sudah melakukan pemantauan lewat pos aduan soal praktek-praktek kotor yang dikhawatirkan memperkeruh proses rolling.

“GTI konsen memperhatikan persoalan ini, tak hanya di Minut proses monitoring menyangkut dugaan praktek jual beli jabatan itu dilakukan se-Sulut. Nah, khusus Minut kami melihat dalam penempatan pejabat benar-benar berdasarkan pertimbangan regulasi dan tak ada lainnya,” beber Wuaten.

Secara kelembagaan, kata Wuatan, GTI di Minut telah melakukan peran-peran pengawasan secara maksimal, salah satunya lewat pembukaan pos aduan bagi ASN yang merasa dirugikan.

“Kita mengimbau ASN, kalau ada oknum-oknum tak bertanggungjawab yang meminta uang, kemudian menjanjikan jabatan bagus, segera melapor. Tetapi sejauh ini, hingga rolling rampung dituntaskan bupati dan wabup, tidak ada satupun ASN yang mengeluh. Itu tandanya, kalau rolling yang dilakukan VAP-JO murni karena penilaian kinerja bukan unsur lainnya,” katanya.

Lanjut aktivis familier ini, melakukan pengawasan terhadap praktek-praktek penyimpangan dalam pemerintahan, sudah menjadi tugas dan konsen utama GTI sebagai LSM.

“Apresiasi khusus, GTI berikan terhadap bupati dan wabup atas langkah keduanya menempatkan pejabat sesuai kinerja mereka. Buktinya, tak ada pejabat yang nonjob dan semua dirangkul untuk bersama bekerja membangun Minut,” tutupnya. (man)