TELEGRAF- PT Meares Soputan Mining (MSM) melepas 30 calon mahasiswa belajar ke Negeri Cina. 30 mahasiswa berangkat ke Negeri Tirai Bambu, mengikuti studi di Universitas Jiangsu, jurusan D3 Pariwisata.
Proses pelepasan digelar lewat ibadah bersama yang dipusatkan di Desa Rinondoran, Kecamatan Likupang Timur, Minut pada Sabtu (5/11) 2016. Selain calon siswa, orang tua, masyarakat, perangkat pemerintahan diantaranya Kadispora Sulut Gemmy A Kawatu, Kadispora Minut Drs Maximelian Tapada, Asisiten I Kota Bitung, Kepala Distamben Minut Drs Allan Mingkid, camat dan tokoh masyarakat, hadir dalam ibadah pelepasan.
Perwakilan MSM/TTN Yustinus Hari Setiawan menjelaskan, program beasiswa gratis ini merupakan
project akrobatik dan terbesar di Indonesia yang dilakukan perusahaan tambang.
“Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan dasar utama program CSR ini digagas PT MSM. Artinya, PT MSM menyadari program ini bukan luar biasa, namun dengan dikembangkannya peningkatan kapasistiwa SDM tentunya membawa dampak positif,” kata Setiawan.
 |
Para mahasiswa yang menerima biaya kuliah gratis (leka/telegrafnews) |
Selama belajar di Negeri China, 30 calon mahasiswa ini diberikan fasilitas seperti biaya kuliah gratis, asrama dan uang saku untuk kebutuhan mereka menimbah ilmu.
“Ini adalah program beasiswa tahap I hasil kerjasama PT MSM dan Dinas Pendidikan Sulut serta lembaga SEAMOLEC yang bergera dibidang peningktan SDM. Mereka (30 mahasiswa) juga diberikan uang saku sebesar Rp1,5 juta perbulan,” tandasnya.
Kadispora Sulut Gammy Kawatu memaparkan, program D3 jurusan Pariwsata sangat baik dan memang dibutuhkan Sulut. Artinya, sinergitas pengembangan SDM untuk generasi muda Sulut khususnya Minut dan Bitung, mulai terkoordinir dengan baik.
“Dipilihnya Negeri Cina sangat bagus. Sebab sejak dulu pepatah mengatakan ‘tuntutlah ilmu ke negeri cina’ dan saat ini generasi muda Minut-Bitung sudah melakukannya. Belajarlah yang baik dan tunjukan pengabdian untuk negara khususnya Sulut,” tandasnya. (leriando kambey)
Tidak ada komentar