‘Beristanakan Gubuk Reot’ di Tepi Pantai, Om Mae Pasrah

FOX News
16 Okt 2016 04:13
1 menit membaca
Om Mae bersama istri dan cucunya (arham/telegrafnews)

TELEGRAF- Ismail Kaaba, pria kelahiran Talawaang Bajo 61 tahun lalu ini, bersama istrinya Saida Makalalag yang awalnya tinggal di lingkungan III Kelurahan Girian Bawah selama 30 Tahun sebelum, kini harus tinggal di ‘gubuk reot’.

Hanya beratapkan terpal dan berdinding tripleks serta papan bekas, Ismail harus tinggal di tepi pantai karena tanah tempat dimana dia tinggal sebelumnnya diambil kembali oleh pemiliknya.

Menurut Ismail, atau biasa disapa Om Mae ini, sejak tinggal ditempat tersebut, belum mendapatkan perhatian pemerintah.

“Belum ada perhatian pemerintah, dan saya juga bingung entah mau kemana lagi, saya tidak miliki tanah untuk ditempati,” ujarnya saat disambangi Telegrafnews.co di ‘istananya’ di pantai Girian Bawah, Minggu (16/10) 2016.

Berprofesi sebagai nelayan, Om Mae yang tinggal bersama istri dan memiliki 8 putra ini, hanya pasrah dan berdoa, kiranya mendapat perhatian dari pemerintah serta kelima cucunya dapat bersekolah dengan baik.

“Kalo torang dua mana mana jo, yang penting tu cucu 5 orang lebih senang tinggal dengan torang, bisa sekolah bae bae,” tuturnya aksen manado kental sambil mata berkaca-kaca. (arham licin)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *