 |
Bukti dokumen anggaran. (ist) |
TELEGRAFNEWS – Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Gabungan Aktivis Anti Korupsi (GASAK) mempertanyakan realisasi anggaran Pramuka Kwartir Daerah Sulawesi Utara (Kwarda Sulut) tahun 2015-2016.
Menurut penuturan Ketua Investigasi LSM GASAK Noldy Wory, realisasi anggaran Pramuka Kwarda Sulut tak sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan. Pasalnya, pada tahun 2015 ada sebagian perencanaan kegiatan tak dilaksanakan.
“Sejumlah kegiatan rutin seperti perayaan Natal tak digelar. Dikuatirkan dana tersebut diselewengkan mengingat pada 2015 akhir kemarin Pramuka Kwarda Sulut tak ada silpa,” tuturnya kepada TelegrafNews, kemarin.
Dilanjutkannya, sesuai penelusuran timnya, sejumlah kegiatan rutin yang menjadi andalan Pramuka tak berjalan sesuai perencanaan.
“Kegiatan Jambore Nasional yang digelar pada tahun 2016. Dari Kwartir Daerah kabupaten/kota untuk memberangkatkan peserta harus merogo kocek sendiri, karena tak mendapatkan suntikan dana dari Kwarda Sulut yang pada tahun-tahun sebelumnya dari setiap kontingen mendapat dana segar dari Kwarda,” tegasnya. (martsindy rasuh)
Tidak ada komentar