Amputasi Mata Rantai DBD, Dinkes Boltim Intensifkan Fogging dan GERMAS

FOX News
17 Mar 2017 13:48
1 menit membaca
CEGAH: Tim Dinkes Boltim berantas DBD. (ist)
TELEGRAFNEWS – Musim penghujan penyakit demam berdarah dengue (DBD) rentan terjadi dan menyerang warga. Di Kabupaten Boltim, Sulut, misalnya ada satu warga dari Desa Modayag, Kecamatan Modayag dikabarkan meninggal akibat menderita DBD.
Mencegah penyebaran penyakit ini, Puskesmas Modayag, Dinkes Boltim serta Dinkes Provinsi, bergerak cepat. Sejak beberapa pekan terkahir hingga Jumat (17/3) 2017, tim khusus diturunkan ke desa-desa dan melakukan upaya pengasapan atau fogging di lokasi-lokasi yang dianggap rawan penyebaran DBD. Selain fogging, juga dilakukan penyuluhan kesehatan, penyebearan kaporit, abatisasi, ke masyarakat.
Kepala Dinkes Boltim Eko R Marsidi SKM,ME  menjelaskan,  tujuannya mencegah mata rantai, masyarakat harus extra waspada terhadap DBD, sebeb bisa menyerang siapa saja. Pencegahannya yakni melalui gerakan 3 M Plus, dan kebersihan lingkungan.
“Apabila ada keluarga terkena gejala DBD, segera bawa ke puskesmas terdekat, jagan sampai terlambat diberikan pertolongan,” jelas Marsidi.
Dalam akitivitas pemberantasan DBD, Kabid P2P dan PL melalui Kepala Seksi Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Surveilans Aviv M. Sangki, S.Kep, MM, ikut mengajak warga giatkan kegiatan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS).
“Contohnya, aktif melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai langkah efektif  pencegahan DBD,” ajaknya. (angel)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *