Peringati HPS ke-36 Tingkat Kabupaten, Pemkab Minahasa dan BKP Gelar Lomba Cipta Menu

FOX News
9 Des 2016 09:49
4 menit membaca

Jajaran pemerintah Minahasa pada kegiatan Kegiatan Lomba  Cipta menu.(ist) 

TELEGRAF-Memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36 tingkat kabupaten, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa melaksanakan kegiatan lomba cipta menu, Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Minahasa, bertajuk membangun kedaulatan pangan di era perubahan iklim, bertempat di aula tenis indoor Kelurahan Sasaran Tondano, Jumat (9/12) 2016.

Dalam laporannya, Kepala BKP Kabupaten Minahasa Ronny Suwarno SSos menjelaskan, di tingkat Provinsi Sulut, Minahasa mendapat juara dua dalam pelaksanaan kegiatan cipta menu. Selain itu, secara nasional Minahasa mendapat penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara yang diikuti Desa Kanonang II.

Dikatakannya, pangan di Minahasa cukup tinggi, bahkan kelebihan. Karena sesuai standar kalori 2400/kalori, tapi di Minahasa sekitar 4350/kalori.
“Sekarang kita akan upayakan akan mengembalikan pada kalori yang sesuai standar. Disatu sisi kita bagus kelebihan pangan tapi terlalu berlebihan akan tidak baik,” katanya.
“Jadi kami punya tugas untuk memberikan pemahaman kepada setiap keluarga supaya tahu mengukur pasokan kalori setiap hari,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Minahasa Drs Jantje Wowiling Sajow MSi melalui Sekkab Minahasa Jeffry Korengkeng SH MSi dalam sambutannya mengatakan, peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 36 tahun tingkat nasional telah diperingati di Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah pada 28 sampai 31 Oktober 2016.

Peringatan HPS ini telah dimulai sejak Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa – Food and Agriculture Organization (FAO) menetapkan World Food Day dimana tanggal 16 Oktober yang bertepatan dengan tanggal terbentuknya FAO ditetapkan sebagai HPS.
“Sehingga mulai tahun 1981 seluruh negara FAO termasuk Indonesia memperingati HPS secara nasional tiap tahun,” ungkap Korengkeng.

Adapun tema internasional peringatan HPS yakni social protection and agriculture: breaking the cycle of rural proverty (perlindungan sosial dan pertanian: memutus rantai kemiskinan pedesaan dan tema nasionalnya yakni membangun kedaulatan pangan berkelanjutan mengantisipasi era perubahan iklim.
“Dampak perubahan iklim mulai dirasakan, panas berkepanjangan kadang diselingi hujan. Atau sebaliknya, musim hujan yang berkepanjangan tanpa bisa diprediksi sebagaimana pada waktu-waktu yang lalu,” sampainya.

Hal ini berdampak pada pola tanam dan produksi pertanian yang mengalami pasang surut sebagai akibat iklim yang tidak menentu. Tema ini juga memacu kita dalam upaya membangun sistem pangan menuju kemandirian pangan yang kuat.
Sistem pangan dan kemandirian pangan yang kuat dapat kita lakukan melalui optimalisasi sumberdaya lokal sebagai pondasi utama dalam memperkuat kedaulatan bangsa dan negara di bidang pangan, terlebih kedaulatan pangan di tanah Minahasa.

“Saya mengajak semua komponen masyarakat marilah menjaga lingkungan. Model pembangunan yang merusak lingkungan alam serta mengancam ekosistem dan keanekaragaman hayati, haruslah kita akhiri,” ujarnya.
Dengan demikian, tema HPS tahun ini menegaskan kepada kita semua, terwujudnya kedaulatan pangan, tidak ditentukan oleh petani sebagai produksi pangan sekaligus motor penggerak ekonomi, serta adanya peran pemerintah sebagai fasilitator dan motivator pembangunan pertanian. Namun didukung pula oleh upaya penuh semua komponen masyarakat dalam memelihara dan melestarikan lingkungan.

Sementara Ketua TP-PKK Kabupaten Minahasa DR Olga Sajow-Singkoh MHum mengatakan, meskipun sibuk menjelang natal, tapi bersyukur karena kegiatan ini bisa terlaksana dalam rangka memperingati hari pangan internasional ke 36 dan HUT Kabupaten Minahasa ke 588 tahun.
“Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada TP-PKK Kecamatan Kakas yang telah mewakili Kabupaten Minahasa pada lomba cipta menu beragam, bergizi seimbang, dan aman berbasis sumber daya lokal tingkat Provinsi Sulut tahun 2016, dan telah berhasil mendapat juara II atau terbaik II,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, prestasi ini merupakan sesuatu yang membanggakan bagi masyarakat Minahasa khususnya TP-PKK Kabupaten Minahasa dan merupakan pengalaman berharga untuk dijadikan sebagai pendorong atau mitovasi bagi kita agar terus berupaya menggapai prestasi di tingkat provinsi bahkan tingkat nasional yang akan datang.

Keberhasilan penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat dapat diukur dengan skor pola pangan harapan (PPH). Semakin tinggi skor PPH suatu wilayah berarti konsumsi pangan semakin beragam, bergizi seimbang, sehingga kualitas konsumsi pun semakin baik sehingga kecerdasan dan kesehatan masyarakat semakin terjamin.

“Berdasarkan hasil susenas capaian skor PPH Kabupaten Minahasa di tahun 2015 sebesar 84,1. Apabila dilihat per kelompok pangan, ada beberapa kelompok pangan seperti umbi-umbian, sayur, buah dan kacang-kacangan masih berada di bawah skor ideal,” urainya.
Sementara, lanjut Olga, pangan lainnya seperti padi-padian, minyak dan lemak serta gula berada diatas skor ideal. Untuk mencapai skor ideal 100 masih diperlukan kerja keras dari kita semua. Antara lain melalui upaya peningkatan penyediaan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman berbasis sumberdaya lokal.

Oleh karena itu lomba cipta menu dapatlah dijadikan sebagai momentum yang memiliki arti penting dalam mengembalikan dan menanamkan budaya konsumsi sebagaimana yang dilakukan oleh para leluhur kita pada masa lampau, yang mengandalkan pangan lokal seperti jagung, umbi-umbian dan pisang sebagai pangan pokok sumber karbohidrat serta keanekaragaman dengan sayur-sayuran, buah-buahan, ikan dan daging dimana semua jenis pangan tersebut merupakan komoditas pangan yang dapat diusahakan dan dikembangkan sendiri di lahan pekarangan maupun di lingkungan sekitar lokasi pemukiman.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekkab Minahasa Jeffry Korengkeng SH MSi, Ketua TP-PKK Kabupaten Minahasa DR Olga Sajow-Singkoh MHum, Kepala BKP Minahasa Ronny Suwarno SSos, camat-camat se-Minahasa, TP-PKK di kecamatan serta undangan. (martsindy rasuh)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *