![]() |
Salah satu lokasi banjir di Ternate Tanjung. (nanang/telegrafnews) |
TELEGRAFNEWS – Banjir, tanah longsor dan kebakaran merupakan deretan peristiwa yang terjadi di Kota Manado pada Kamis (26/1) 2017.
Keluh kesah dari para korban nyaring terdengar dikala bencana banjir dan tanah longsor menerpa ibukota Provinsi Sulut.
Tetesan air mata pun tampak terlihat, ketika pedagang Pasar Bersehati berusaha menyelamatkan barang dagangannya saat api membakar kurang lebih 24 kios.
Data yang diperoleh TelegrafNews, sebanyak 19 kelurahan di beberapa kecamatan di Kota Manado tergenang banjir dan 2 kelurahan diantaranya terjadi tanah longsor.
Akibatnya, para warga korban banjir harus rela meninggalkan rumah mereka dan berpindah di sejumlah tempat penampungan yang diantaranya rumah ibadah, gedung perkantoran dan rumah kerabat yang aman dari bayang-bayang bencana.
Wakil Wali (Wawali) Kota Manado Mor Bastiaan bersama jajarannya turun langsung ke sejumlah titik bencana dan bertatap muka langsung dengan para korban.
Bantuan bahan makanan pun terus berdatangan dari sejumlah pihak yang peduli, seperti Pemkot Manado dan Partai Politik. Tak terkecuali, dengan uang pribadi, Wawali Manado memborong ratusan bungkus makanan untuk kemudian diserahkan ke warga korban bencana di tempat-tempat penampungan.
Penanganan bencana ini tidak hanya melibatkan Pemkot Manado saja. Namun TNI, Polri, BPBD, SAR, LSM dan relawan mahasiswa turut terlibat membantu warga korban bencana untuk mengungsi.
Hingga berita ini dipublis pukul 18:00 Wita, hujan terus mengguyur Kota Manado dan sekitarnya. (LeKa)
Tidak ada komentar