Dua Jam Diterlantarkan, Ini Kata Mahasiswa Farmasi Unima

FOX News
22 Sep 2016 06:54
2 menit membaca
Demo mahasiswa Farmasi Unima. (foto:telegraf)
TELEGRAF– Diterlantarkan pihak universitas, seluruh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Farmasi Unima merasa dibodohi.

Pasalnya, selang dua jam menunggu kehadiran pimpinan universitas, malah tak ada satupun yang muncul.

“Meski berapa jam pun kami menunggu, akan kami tunggu,” tegas salah seorang orator Aliansi Peduli Farmasi Unima Hisbun Payu di depan pintu masuk kantor pusat.
“Kami disini demi masa depan, kami tetap butuh kejelasan. Kami menuntut hak malah ketidakadilan yang kami dapat, kami dituduh tidak patuh dan ditidak-tidak. Malah ditindas oleh oknum-oknum aparat,” teriaknya ke pihak universitas.

(baca juga: Minta Kejelasan Soal Program Studi, Mahasiswa Farmasi Kembali Duduki Kantor Pusat Unima) 

Mana mungkin, kata Payu, pihak Unima tidak tahu ada program konsentrasi di bawah Prodi Kimia. Tapi apa yang dilakukan? Lanjut sang orator, malah lebih dari lima tahun mereka membuka konsentrasi farmasi, tapi hingga saat ini tidak jelas. 
“Bukankah ini bentuk penipuan dan pembodohan,” tudingnya diikuti teriakan mahasiswa lainnya.
“Ini penipuan besar kawan-kawan. Banyak kasus yang kita bisa lihat saat ini. Contohnya di daerah lain, ada Prodi yang sama, akhirnya kampus ditutup karena ketidakadilan,” tambah Payu.
Memang sekarang, katanya, masih ada kurang lebih 100 mahasiswa Farmasi yang ada, tapi hanya sebagian yang berani menyuarakan hak. 
“Tapi selama masih manusia masih ada perasaan untuk mendukung aksi ini. Karena jangan takut dan jangan lihat dari besaran massa, intinya kami terang-terangan mengikuti aksi ini dan terus menuntut kejelasan kami selaku mahasiswa. Cukup IKM, cukup farmasi, cukup geothermal yang jadi begini. Tapi yang lain jangan!,” tegasnya.
“Karena kami yang jadi korban, maka jangan dikebiri hak kami,” sambung rekan-rekannya.

Tergabung dalam aksi ini, Mahasiswa Farmasi semester 1-11, PMKRI, LMND dan Pembebasan. (Martsindy Rasuh)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *