INNALILLAHI..!! 18 Jam Melawan Sakit, Korban Muharam Berdarah di Gorontalo Meninggal Dunia

FOX News
2 Okt 2016 17:21
2 menit membaca
Kondisi korban tabrakan Muharam berdarah dalam perawatan tim dokter dan yang sudah meninggal dunia. (ist)
TELEGRAF– Sekira 18 jam melawan maut dalam perawatan intensif tim medis Rumah Sakit Aloei Saboei, satu dari lima korban tragedi kecelakaan Muharam berdarah yang terjadi di depan kompleks Masjid Agung Baiturahman, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Minggu (01/10) 2016 pukul 06.05 Wita, akhirnya dijemput ajal.
Korban yang meninggal adalah Saryadin Umar (16) warga Desa Pone, Kecamatan Limboto. Saryadin yang masih tercatat salah satu siswa di SMK Negeri 2 Limboto, akibat kondisi luka yang dideritanya cukup parah dibeberapa bagian tubuh, lantaran benturan tabrakan mobil Grand Livina yang dikendaraai oknum polisi diduga mabuk berpangkat Bripda FT alias Frandy.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Saryadin bersama korban lainnya dalam peristiwa itu, tengah menyiapkan diri mengikuti pawai perayaan tahun baru 1 Muharam 1438 Hijriah. Brakk..Dia langsung terpental, saat mobil milik oknum anggota polisi menabrak motor-motor yang terpakir hingga mengenainya, langsung dilarikan ke RS M. M. Dunda Limboto sebelum akhirnya dirujuk ke RS Aloei Saboei dan meninggal pada pukul 23.00 Wita, malam harinya.
“Waktu terjadi ketabrakan, kita semua pada panik, tidak mengerti apa yang terjadi, begitu kami lihat, beberapa warga yang sudah terkapar, kami langsung kaget dan berusaha menolong dengan memebawa mereka ke rumah sakit,” ujar Fadli salah seorang warga yang menyaksikan kejadian ini.
Pihak keluarga masih enggan memberikan keterangan akibat syok yang mereka alami atas kejadian naas ini. Korban rencana akan dimakamkan Senin (3/10) pagi hari. Sedangkan korban lain masih dirawat di rumah sakit Dunda Limboto antara luka ringan dan sedang.
“Kami minta kejadian ini tidak berlalu begitu saja, harus dimintai pertanggungjawaban, ini ulah penyebaran miras yang begitu besar di Gorontalo, bahkan di perayaan keagamaan pun harus ada korban akibat miras,” tambah Fadli diamini warga lainnya. (usama alamri)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *