 |
Ilustrasi tangan ‘Tuhan’ pengendali paket proyek di Dikpora Minut. (ist) |
|
TELEGRAF-. Kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Minahasa Utara, disorot. Bila sebelumnya instansi ini dikritik soal lambatnya penanganan guru sertifikasi, hingga rendahnya tunjangan guru honorer,
Kali ini, institusi yang dipimpin Drx Maximelian Tapada, diterpa isu tak sedap terkait kepemilikan paket-paket proyek baik fisik maupun non fisik. Sesuai informasi dirangkum, diduga kuat ada ‘tangan Tuhan’ dari luar instansi ini, mengendalikan seluruh paket-paket proyek berbandrol ratusan juta. Seperti proyek paving blok, pembangunan pagar gedung sekolah, maupun rehab ruangan kelas baru (RKB).
Soal keterlibatan “Tangan Tuhan” di Dikpora, aktivis Minut Noris Tirajoh angkat bicara. Menurutnya, hegemoni proyek di Dikpora tidak seharusnya terjadi, apa lagi dikabarkan oknum-oknum pengendali paket proyek tersebut berasal dari gedung Tumatenden yang dihuni para wakil rakyat.
“Ini seharusnya tidak terjadi, Dikpora Minut sebaiknya fokus pada penanganan mutu dan kualitas pendidikan di tanah Tonsea. Bukan sibuk diatur ‘tangan Tuhan’ soal paket-paket proyek,” kritik Tirajoh kepada telegrafnews.co Senin (10/10) pagi tadi.
Intensnya keterlibatan ‘Tangan Tuhan” yang mengendalikan proyek-proyek dari gedung Tumatenden. Tirajoh mendesak Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan dan Wabup Ir Joppie Lengkong (VAP-JO) untuk menseriusi persoalan ini.
“Sejogyanya bupati dan wabup memperhatikan persoalan ini. Efeknya tak bagus bagi proses pemerintahan, jika ada oknum-oknum tertentu ikut mengendalikan Dikpora dari luar. Sebab, keberadaan Dikpora sebagai ujung tombak pencetus generasi berprestasi harus benar-benar steril dari praktek kotor seperti ini,” tandasnya. (josua makarunsala)
Tidak ada komentar