 |
Presiden Jokowi dalam konfrensi perss sesaat setelah meninjau langsung proses OTT. (ist) |
|
TELEGRAF- Pimpinan DPR RI, Fadli Zon dan Fahri Hamzah kompak mengkritik aksi Presiden Joko Widodo yang terjun langsung melihat operasi tangkap tangan (OTT) terhadap enam pelaku dugaan praktik pungutan liar (pungli) di Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Selasa (11/10) 2016, sore.
Keduanya secara kompak mengecam aksi mantan gubernur DKI Jakarta itu. Fadli Zon menyebut bahwa aksi Jokowi hanya sekedar pencitraan saja. Bahkan, dia menuding aksi tersebut hanya untuk menutupi isu besar yang saat ini tengah menjadi sorotan publik, seperti soal kasus Sumber Waras dan reklamasi Teluk Jakarta yang diduga melibatkan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Kita setuju semangat penghapusan pungli, tapi jangan pencitraanlah. Jika ada kejadian luar biasa, kehadiran Presiden itu membuat orang gagal fokus. Gagal fokusnya itu, orang akan bertanya, ini mau menutupi isu apa?” kata Fadli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/10) 2016.
Hal serupa juga disampaikan Fahri Hamzah, dia menilai aksi Jokowi bisa menimbulkan dugaan macam-macam dari publik, termasuk dugaan pengalihan isu. Dia menilai aksi Jokowi tidaklah penting.
“Kalau sekedar sensasi mendatangi tempat ada uang belasan juta yang dipungut, ini tuh titik sampah di tengah masyarakat kita banyak. Apa itu jadi urusan Presiden?” kata politikus PKS itu.
Diketahui, Jokowi mendatangi Kemenhub sesaat setelah OTT terhadap enam oknum PNS yang diduga melakukan praktik pungli di Kemenhub. Juru bicara Presiden, Johan Budi mengatakan kedatangan Jokowi ke Kemenhub bukan untuk menyaksikan peristiwa OTT, tapi sebagai bentuk dukungan terhadap perbaikan pelayanan publik. (watir pradhika)
Tidak ada komentar