 |
Ketua PKBI Sulut Jennifer Mawikere dan dr John Kumaat dalam diskusi memperingati hari ADIS sedunia. (sitti/telegraf) |
TELEGRAF- Angka kematian pada wanita di Indonesia, terbilang tinggi, secara nasional setiap hari ditaksir jumlahnya mencapai 38 perempuan yang meninggal dunia.
Hal ini dikatakan Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sulut Jennifer Mawikere, disela-sela diskusi bersama Forum Jurnalis Perempuan Indonesia Sulut, menyambut hari AIDS (HAS) sedunia, di kompleks Wanea Plaza, Manado, Selasa (2/11) 2016.
“Susai data nasional, penyab utama kematian kaum perempuan itu disebabkan adanya tindakan aborsi. Jangan main-main, hitungannya mencapai 38 orang per hari, mati karena hal ini,” ujar Jennifer
Secara spesifik, mengenai hal itu, Mawikere menjelaskan, langkah aborsi yang umumnya dilakukan hingga menyebabkan tingginya kematian perempuan di Indonesia, itu dikarenakan faktor kehamilan yang tak sesuai waktu.
“Penyebabnya adalah tindakan yang mengarah pada kehamilan tidak diinginkan (KTD), sehingga banyak wanita yang meninggal karena itu,” ungkapnya lagi.
Sementara dr John Kumaat selaku salah satu pemateri dalam diskusi tersebut menguraikan, bahwa mengenai aborsi itu secara regulasi sudah diatur dalam UUyang me-legal-kan hal tersebut, namun tentunya tindakan tersebut ada pertimbangan-pertimbangan khusus yang harus diperhatikan dari pasien.
“Di UU diatur bahwa aborsi dibolehkan dengan berbagai pertimbangan khusus. Seperti, untuk ibu yang mengidap penyakit tertentu, serta kehamilan karena perkosaan,” jelas Kumaat selaku dr pendamping PKBI Sulut kepada telegrafnews.co. (sitti mashita)
Tidak ada komentar